Kamis 05 Nov 2020 19:53 WIB

Ekonomi Resesi, Ekonom: Pengangguran Masih akan Bertambah

Resesi ekonomi berdampak langsung ke masyarakat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
resesi ekonomi
Foto: Tim infografis Republika
resesi ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan, resesi ekonomi dapat mengarah pada depresi ekonomi jika pertumbuhan ekonomi masih negatif hingga 2021. Situasi itu akan mengarah pada gelombang kebangkrutan massal perusahaan di dalam negeri, maka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor masih akan terjadi dan menyumbang angka pengangguran serta kenaikan jumlah orang miskin baru. 

Ia menyebutkan, terdapat beberapa dampak langsung resesi ke masyarakat. Di antaranya turunnya pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah secara signifikan. 

Baca Juga

"Akan ada orang miskin baru. Lalu desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal," ujar Bhima saat dihubungi Republika, Kamis (5/11).

Angkatan kerja baru, kata dia, semakin sulit bersaing karena lowongan kerja menurun. Sementara perusahaan dalam melakukan rekruitmen akan memprioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman.