REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) mengaku sudah bisa memenuhi target yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar banjir surut dalam kurun maksimal enam jam. Sebab, sejumlah upaya pencegahan sudah dan akan terus berlangsung hingga Desember 2020.
"Target enam jam surut itu kita sudah mendekati lah. Lima sampai enam jam sudah bisa," kata Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi kepada Republika, Kamis (5/11).
Namun demikian, kata dia, target enam jam air surut itu tak akan tercapai jika terdapat banjir kiriman dari Kali Ciliwung. Air bakal surut di atas enam jam. "Kiriman dari Ciliwung ini yang kita takutin," kata dia.
Irwandi menjelaskan, sejauh ini, pihaknya telah melakukan tiga jenis kegiatan untuk mencapai target dari Gubernur tersebut. Pertama, memperbaiki infrastruktur resapan air di jalan. Misalnya, menambah jumlah tali air, memperdalam tangkapan lumpur, dan memperbaiki kemiringan jalan. Tujuannya agar tak ada lagi genangan di badan jalan.
Kedua, mengeruk semua saluran maupun sungai yang berada di delapan kecamatan di Jakarta Pusat. Pengerukan itu berhasil menambah kedalam sungai sekitar satu hingga 1,5 meter.
"(Pengerukan saluran dan sungai) sudah sekitar 60 persen dari panjang kali yang ada di Jakpus," kata Irwandi. Pengerukan akan terus dilanjutkan di sejumlah titik hingga Desember 2020.
Selain itu, pihaknya juga bakal mengeringkan waduk sebagaimana diperintah Gubernur Anies. Waduk Kebon Melati di Kecamatan Tanah Abang bakal dikeringkan dalam waktu dekat sehingga bisa jadi tempat penampungan air.
Pihaknya juga membuat lima kolam retensi baru di sejumlah kecamatan. Dua di antaranya dibangun di Kecamatan Tanah Abang. Pengerjaanya ditargetkan rampung pada Desember.
Ketiga, menyiapkan pompa di sejumlah titik yang kerap ada genangan. Disediakan pompa stasioner dan pompa portable.
"Jadi langkah pertama dan kedua itu bentuk pencegahan. Sedangkah langkah ketiga itu action ketika sudah ada genangan," ungkap Irwandi.
Sebelumnya, Gubernur Anies Rasyid Baswedan mengatakan, ada dua indikator kesuksesan dalam penanganan penanganan banjir di Ibu Kota. Dua indikator itu, yakni banjir harus surut dalam kurun waktu enam jam dan tidak ada korban jiwa akibat banjir.