Kamis 05 Nov 2020 20:33 WIB

PT MRT akan Relokasi Tugu Jam Thamrin

Relokasi Tugu Jam Thamrin dilakukan terkait pembangunan fase 2A MRT Jakarta.

Pekerja melakukan pengukuran untuk proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/10). Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar mengatakan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 terancam diundur dan diperkirakan molor hingga pertengahan 2027. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melakukan pengukuran untuk proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/10). Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar mengatakan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 terancam diundur dan diperkirakan molor hingga pertengahan 2027. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) akan merelokasi cagar budaya Tugu Jam Thamrin di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih. Pemindahan dilakukan sebagai bagian dalam pembangunan fase 2A segmen 1 rute Bundaran HI- Monas.

"Ini sudah disepakati, memang harus dipindahkan sementara karena akan dibangun stasiun di bawahnya. Kita lihat fondasinya konflik dengan struktur di bawahnya," ujar Guru Besar Bidang Material dan Struktur Beton ITB, Iswandi Imran, yang ikut terlibat untuk kajian pemindahan Tugu Jam Thamrin di Webinar bertajuk "Pelestarian Cagar Budaya Selama Konstruksi MRT Jakarta Fase 2", Kamis (5/11).

Baca Juga

Iswandi mengatakan, tugu setinggi 13 meter itu nantinya akan dipotong menjadi tiga bagian. Dengan bagian pertama adalah puncak atau rumah jam, lalu bagian kedua adalah badan tugu yang memiliki kanopi dan bagian ketiga adalah bagian kaki atau lokasi yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.

Untuk membagi Tugu Jam Thamrin menjadi tiga bagian, Iswandi mengatakan, akan ada dua titik yang menjadi lokasi pemotongan. Masing-masing titik memiliki panjang pembobokan sepanjang satu meter.

"Dipastikan pemotongan tidak kita lakukan pada daerah yang berpotensi terjadi sendi plastis," ujar Iswandi.

Sendi plastis pada struktur bangunan berfungsi untuk menahan beban getaran. Misalnya, dari gempa tanpa memberikan kekuatan berlebihan pada elemen struktur bangunan karena getaran yang diterima bangunan akan diserap oleh sendi plastis.

Lebih lanjut, Iswandi mengatakan, untuk pemindahan, penyimpanan, serta pemasangan kembali Tugu Jam Thamrin, diperlukan penahan berupa baja (breising). Hal ini untuk menjaga kestabilan struktur kondisi yang sudah ada atau eksisting pada saat tugu dipasang kembali.

"Bresing vertikal dan horizontal dipasang untuk memperkaku rangka baja tersebut. Antara balok baja penahan kolom Menara Jam Thamrin dipasang karet untuk mencegah terjadinya kerusakan kolom Menara Jam Thamrin," kata Iswandi.

Selain menyiapkan skema pemisahan bangunan, pria yang juga termasuk sebagai anggota untuk Komite Keamanan Konstruksi Kementerian PUPR itu juga menyiapkan skema pemasangan kembali Tugu Jam pertama yang ada di DKI Jakarta itu. Sistem injeksi grout atau grouting adalah "routing" pekerjaan memasukkan bahan yang masih dalam keadaan cair untuk perbaikan tanah, maupun beton dengan cara tekanan.

Bahan itu nantinya dapat mengisi semua retak-retak dan lubang-lubang, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan mengeras dan menjadi satu kesatuan dengan tanah maupun beton yang ada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement