REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen untuk menjaga keberadaan cagar budaya yang ditemukan dalam proyek konstruksi MRT Jakarta fase 2A rute Bundaran HI-Kota. "Koridor ini kita bisa sama-sama lihat beberapa bangunan bersejarah yang akan kita lewati dan kita membangun (MRT) sangat dekat (dengan bangunan bersejarah).
Jadi melihat itu memang kita ini harus bisa menghargai dan melindungi cagar budaya bangunan bersejarah ini ," ujar Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dalam Webinarbertajuk "Pelestarian Cagar Budaya Selama Konstruksi MRT Jakarta Fase 2", Kamis (5/11).
Oleh karena itu, MRT Jakarta sedari awal menyiapkan proyek fase 2A telah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemprov DKI, Tim Ahli Cagar Budaya, hingga pakar untuk memastikan jika ditemukan peninggalan sejarah di jalur fase 2A maka dapat tertangani dengan baik.
Beberapa kawasan bersejarah yang dilintasi fase 2A antara lain Tugu Jam Thamrin, Bundaran Bank Indonesia, Bank Indonesia Thamrin, Monumen Nasional (Monas), Museum Nasional, Menara BTN, Istana Presiden RI, Gedung Arsip Nasional, Gedung Candra Naya, Museum Bank Mandiri.
"Setelah berkonsultasi dan mendapatkan banyak masukan kami tuangkan semua requirement itu ke dalam dokumen kontrak kami kepada kontraktor. Sehingga kontraktor juga sudah tahu bahwa ini ada keharusan melakukan investigasi secara detail di lapangan, ada keharusan untuk membuat tim khusus yang terdiri dari pakar dan ahlinya yang berkompeten untuk mendukung investigasi, analisa, dan rekomendasi tingkat lanjut. Mitra kerja dan kontraktor kita sudah bersiap," kata Silvia.
Saat ini pengerjaan MRT fase 2 khususnya CP 201 dengan kontraktor dari perusahaan patungan yaitu Shimizu-Adhi Karya dapat berjalan dengan lancar. Beberapa perubahan yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung pembangunan kereta cepat fase 2A itu di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas hingga membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bank Indonesia.
Selain itu, pembongkaran halte TransJakarta Bank Indonesia dan merelokasi Tugu Jam Thamrin yang terletak tak jauh dari Halte BI. PT MRT Jakarta (Perseroda) sebelumnya memperkirakan pembangunan jalur pada fase dua akan menelan biaya investasi hingga tiga kali lipat untuk setiap kilometer.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Subandar mengatakan pada fase pertama menelan biaya Rp16 triliun untuk 16 Km, atau Rp1 triliun per Km. Adapun, pada pekerjaan fase dua hingga Kampung Badan sepanjang 8 Km dan konstruksi lanjutan ke Ancol menjadi sepanjang 10 km dengan estimasi dana senilai Rp 30 triliun.