Kamis 05 Nov 2020 23:40 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Bantul Bertambah 120

Total kasus positif Covid-19 di Bantul menjadi 1.204 orang.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 24 jam terakhir melonjak dengan penambahan 120 orang, sehingga total kasus positif terinfeksi virus corona baru tersebut per Kamis (5/11), menjadi 1.204 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul dalam keterangan resmi di media sosial pada Kamis malam menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Bantul berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bantul menyebutkan kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 120 orang.

Mereka mayoritas berasal dari Kecamatan Sewon 107 orang, kemudian dari Kecamatan Banguntapan tiga orang, Piyungan tiga orang, Pleret tiga orang, Pajangan dua orang, dan Pandak satu orang, serta dari Kecamatan Kasihan satu orang.

Meski demikian Gugus Tugas Covid-19 Bantul juga menginformasikan adanya penambahan pasien yang sembuh pada hari yang sama sebanyak tujuh orang berasal dari Kecamatan Banguntapan empat orang, Kecamatan Pleret dua orang dan Kecamatan Pandak satu orang.

Dengan demikian total angka kesembuhan dari paparan Covid-19 di Bantul secara akumulasi hingga saat ini sebanyak 885 orang.

Kemudian kasus positif Covid-19 yang meninggal bertambah satu orang, sehingga menjadi 26 orang. Dengan demikian pasien positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi di sejumlah rumah sakit rujukan wilayah Bantul sampai saat ini berjumlah 293 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kasus konfirmasi positif hari ini sebagian besar merupakan hasil pelacakan dan penelusuran dari kasus positif yang ditemukan sebelumnya.

"Bahwa hasil hari ini adalah hasil tracing dari kasus sebelumnya di tempat pendidikan. Insya Allah semua (pasien positif) dalam kondisi baik," katanya.

Berkaitan dengan temuan kasus positif Covid-19 tersebut, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul ini menyatakan, telah berkoordinasi dengan instansi terkait baik tingkat kabupaten maupun tingkat desa.

"Penanganan sudah dilakukan dengan dikoordinasikan kerja sama antara Dinas Kesehatan, puskesmas, pihak institusi pendidikan dan pemerintah desa," kata Dokter Oky, sapaan akrabnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement