Jumat 06 Nov 2020 05:49 WIB

Pertama Kali Kasus Reinfeksi Covid-19 di Tasikmalaya

Belum ada jaminan jika sudah pernah terpapar akan menjadi kebal terhadap Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Tim Penindak Pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) mendata warga yang melanggar prokes saat operasi yustisi di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/9/2020). Pemerintah Kota Tasikmalaya membentuk Tim Penindak Pelanggaran Prokes terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub dan Dinkes dengan memberikan teguran tegas berupa bayar denda dan sanksi sosial kepada pelanggar berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Tim Penindak Pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) mendata warga yang melanggar prokes saat operasi yustisi di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/9/2020). Pemerintah Kota Tasikmalaya membentuk Tim Penindak Pelanggaran Prokes terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub dan Dinkes dengan memberikan teguran tegas berupa bayar denda dan sanksi sosial kepada pelanggar berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terdapat dua kasus Covid-19 yang berujung meninggal dalam sehari terakhir. Namun, hanya satu orang yang statusnya terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara satu orang lainnya berstatus probable.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, dari dua kasus Covid-19 yang meninggal, hanya satu yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif. Satu orang lainnya memang berstatus probable, tapi hingga saat ini belum terkonfirmasi positif. "Meski begitu, prosesi pemakaman keduanya tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia, Kamis (5/11).

Uus mengatakan, terdapat hal yang mesti menjadi perhatian dalam kasus terbaru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia. Ia mengungkapkan, pasien yang meninggal dunia itu diketahui terinfeksi Covid-19 sebanyak dua kali.

Ia menjelaskan, awalnya pasien yang meninggal tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada awal Oktober. Setelah itu, pada pertengahan Oktober, pasien tersebut dinyatakan sembuh atau negatif.Kemudian, pasien itu kembali mengeluhkan gejala sakit setelah kembali dari luar negeri. "Ternyata dicek, positif kembali," kata dia. 

Uus mengatakan, kejadian itu harus menjadi perhatian seluruh masyarakat di Kota Tasikmalaya. Sebab, kasus reinfeksi Covid-19 itu merupakan yang kali pertama terjadi di Tasikmalaya. Artinya, belum ada jaminan jika sudah pernah terpapar akan menjadi kebal terhadap Covid-19. Karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat tetap tak lupa menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu, ia menambahkan, saat ini banyak kasus dari klaster keluarga di Kota Tasikmalaya. "Sekarang sudah sporadis dan bisa menular di keluarga mana saja. Sebagian besar tanpa gejala. Karena itu, jangan kendor menerapkan 3M," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 439 kasus. Sebanyak 314 orang telah dinyatakan sembuh, 108 orang masih menjalani isolasi, dan 17 orang meninggal dunia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement