Jumat 06 Nov 2020 08:38 WIB

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Saham-saham AS mencatat keuntungan empat hari berturut-turut.

Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Kamis (6/11).
Foto: AP/ Louis Lanzano
Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Kamis (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Kamis (6/11). Investor bertaruh Partai Republik akan mempertahankan kendali Senat dan memblokir setiap perubahan kebijakan besar Gedung Putih yang kemungkinan di bawah Joe Biden dan dapat mengurangi keuntungan perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 542,52 poin atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 28.390,18 poin. Indeks S&P 500 bertambah 67,01 poin atau 1,95 persen, menjadi berakhir di 3.510,45 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 300,15 poin atau 2,59 persen, menjadi 11.890,93 poin.

Baca Juga

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan material dan teknologi ditutup masing-masing melonjak 4,05 persen dan 3,12 persen, melampaui sektor lainnya. Sedangkan sektor energi merosot 0,04 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.

Saham-saham AS mencatat keuntungan empat hari berturut-turut, saat Wall Street mengikuti berita terkait pemilihan dan mencerna keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve (Fed). Dengan suara yang masih dihitung di negara bagian-negara bagian medan pertempuran, investor meninggalkan posisi pra pemilihan yang hati-hati, mendorong semua indeks utama Wall Street naik untuk sesi keempat berturut-turut.

Investor menunggu hasil akhir pemilihan AS saat penghitungan suara berlanjut. "Meskipun belum ada pemenang resmi untuk Gedung Putih, para pedagang tampaknya mendukung prospek pemerintahan yang terpecah yang berarti kecil kemungkinannya bahwa perusahaan akan melihat segala jenis kenaikan pajak, atau segala jenis perubahan kebijakan besar-besaran lainnya dari salah satu pihak yang berpotensi mengganggu bisnis," Kevin Matras, analis di Zacks Investment Research, mengatakan dalam sebuah catatan.

Federal Reserve AS pada Kamis mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol di tengah ketidakpastian tentang hasil akhir pemilihan presiden pada Selasa (3/11). Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 0-0,25 persen, berjanji untuk menggunakan berbagai alat guna mendukung ekonomi AS dalam masa yang menantang ini.

"Aktivitas ekonomi dan pekerjaan terus pulih tetapi tetap jauh di bawah level mereka pada awal tahun," kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

The Fed memangkas suku bunga mendekati nol awal tahun ini dalam upaya meredam guncangan pandemi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement