Jumat 06 Nov 2020 11:52 WIB

Bangka Sumbang Kasus Baru Covid-19 Terbanyak di Babel

Tambahan kasus Covid-19 di Bangka tertinggi dua hari terakhir.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Bangka menjadi kabupaten penyumbang kasus penyebaran virus corona baru terbanyak di negeri serumpun sebalai itu.

"Dalam dua hari terakhir ini, warga terkonfirmasi Covid-19 di Bangka mencapai 45 kasus atau tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Jumat (6/11).

Ia mengatakan berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 pada Kamis (5/10) malam, jumlah kumulatif warga terkonfirmasi virus corona mencapai 652 kasus atau bertambah 15 kasus baru dibandingkan hari sebelumnya.

"15 kasus baru Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangka 11 kasus, Bangka Tengah tiga kasus dan Kota Pangkalpinang satu kasus," ujarnya.

Selanjutnya, jumlah kumulatif warga terpapar Covid-19 pada Rabu (4/10) sebanyak 637 atau bertambah 34 kasus baru di di Kabupaten Bangka.

"Saat ini penularan virus corona tidak lagi didominasi oleh kasus impor, tetapi sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak. Hal ini mesti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini," katanya.

Ia menegaskan penanganan pandemi Covid-19 merupakan kerja dan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini harus dilakukan dengan bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi.

"Tanpa adanya kerja sama antar-instansi dan masyarakat, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil," ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin dalam menerapkan trilogi protokol kesehatan Covid-19, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan/keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (3M).

"Ini harus menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Masyarakat tak boleh lengah, jangan panik, harus tetap awas, waspada dan peduli," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement