REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah mencatat laba sebesar Rp 387 miliar pada kuartal III 2020, turun dari Rp 461,96 miliar pada kuartal III 2019. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyampaikan jumlah tersebut sudah melebihi target laba dari revisi rencana bisnis terakhir yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat pandemi saat ini.
"Saat ini BNI Syariah tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi segenap nasabah dan stakeholders melalui produk, layanan, dan inovasi," katanya dalam keterangan pers, Jumat (6/11).
Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp 32,28 triliun, tumbuh dari Rp 31,81 triliun pada kuartal III 2019. Segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp 16,40 triliun atau 50,80 persen dari portofolio, diikuti segmen Komersial sebesar Rp 7,74 triliun (23,97 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 6,18 triliun (19,15 persen).
Total aset BNI Syariah tercatat sebesar Rp 52,39 triliun pada kuartal III tahun 2020, naik sebesar 19,30 persen secara tahunan. Firman mengatakan BNI Syariah fokus memberikan layanan sesuai prinsip syariah, diantaranya penghapusan denda, layanan sholat tepat waktu di seluruh outlet BNI Syariah, hasanah reward yaitu tunjangan hafiz qur’an kepada karyawan, dan menyediakan akses layanan Ziswaf melalui e-channel BNI (ATM, mobile banking, internet banking, dan sms banking) serta website dan aplikasi Wakaf Hasanah.
BNI Syariah juga memiliki fasilitas, produk, dan layanan transaksi e-channel yang didukung oleh teknologi dan jaringan BNI. Sehingga lebih efisien dan nasabah akan mendapatkan pengalaman yang sama ketika menggunakan produk dan layanan BNI Syariah. Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, dimana 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah.