REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa lalu, sebuah pertempuran di medan perang akan dimulai terlebih dulu dengan duel pembuka satu lawan satu antarprajurit pilihan masing-masing kubu yang berperang. Begitu pun ketika perang Badar meletus, Rasulullah menunjuk tiga orang untuk bertarung menghadapi prajurit yang telah disiapkan kaum kafir Quraisy.
Mulanya Rasulullah memilih tiga orang prajuritnya dari kalangan Anshar untuk maju dalam duel pembuka perang Badar. Tetapi kaum kafir Quraisy menolak melawan prajurit yang tidak mereka kenal.
Kaum kafir Quraisy meminta Rasulullah mengganti tiga prajurit utusannya dari kalangan Muhajirin. Menurut cendekiawan Muslim asal Turki Muhammad Fethullah Gulen, permintaan kaum Quraisy agar Rasulullah mengganti tiga orang prajuritnya justru sebuah kesalahan.
Sebab pilihan Rasulullah menunjuk terlebih dulu tiga prajurit dari kalangan Anshar merupakan sebuah strategi. Sejatinya Rasulullah telah menyiapkan tiga petarung yang sangat tangguh dari kalangan Muhajirin.