REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden yakin akan mengalahkan pejawat Donald Trump dalam kontestasi pilpres. Kendati demikian dia meminta para pendukungnya untuk tetap tenang karena penghitungan suara masih berlangsung.
"Kami terus merasa baik dengan posisi kami. Kami yakin ketika penghitungan selesai, saya dan Senator (Kamala) Harris akan dinyatakan sebagai pemenang," kata Biden dalam konferensi pers di Delaware pada Kamis (5/11).
Namun Biden menyadari bahwa penghitungan suara masih berlanjut. "Jadi saya meminta semua orang untuk tetap tenang. Prosesnya sedang bekerja. Penghitungan selesai dan kita akan segera tahu (hasil pilpres)," ujarnya.
Sejauh ini Biden memang masih mengungguli Trump dalam perolehan suara elektoral. Biden telah mendapat 264 suara, sedangkan Trump 214. Untuk menjadi orang pertama di Gedung Putih, masing-masing kandidat harus merebut 270 suara elektoral.
Saat ini negara bagian yang masih menjadi medan pertempuran antara lain Pennsylvania, North Carolina, Georgia, Nevada. Biden hanya perlu mengamankan suara elektoral di negara-negara bagian tersebut untuk memenangkan pilpres.
Sementara Trump memiliki jalan yang jauh lebih sulit menuju kemenangan. Hal itu karena ia harus merebut suara elektoral di keempat negara bagian atau medan pertempuran yang tersisa.
Berdasarkan penghitungan Associated Press, suara populer yang telah dikumpulkan Biden adalah 73.482.728 (50,5 persen). Sementara Trump 69.619.454 (47,9 persen).