REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) serta beberapa kepala daerah telah melakukan penandatanganan kontrak bersama untuk renovasi stadion utama dan lapangan latihan yang akan dipergunakan untuk venue Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Penandatanganan ini dilakukan di empat daerah secara virtual yakni di Bali, Solo, Bandung dan Jakarta pada Jumat (6/11). Plt Dirjen Cipta Karya, Denis Hidayat mengatakan, berdasarkan Inpres Nomor 8 tahun 2020 ada dua venue utama dan 15 lapangan latihan yang dibagi menjadi tiga paket kontruksi fisik dan tiga paket konsultan manajemen.
Paket pertama adalah venue utama di Bali yakni Stadion I Wayan Dipta di Kabupaten Gianyar dan empat lapangan latihan yakmi Stadion I Gusti Ngurah Ray, Denpasar, Stadion Gelora Tri Sakti, Badung, Stadion Komyang Sujana, Denpasar, dan Stadion Gelora Samudra di Badung yang akan dikerjakan oleh PT PP Persero dengan nilai kontrak Rp 152,9 miliar.
Kedua adalah di Surakarta, dengan venue utama Stadion Manahan, empat lapangan latihan yakni Stadion Sriwedari, Lapangan Kota Barat, Lapangan Banyu Anyar, Lapangan Sri Waru. "Pekerjaan paket kedua ini dilaksanakan oleh PT Nindya Karya Wilayah II dengan nilai kontrak Rp 78,8 miliar," kata Denis dalam laporannya, disiarkan langsung melalui Youtube Kemenpora, Jumat (6/11).
Bagian ketiga di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra, meliputi tujuh lapangan latihan. Tiga di Jabar, yakni Stadion Sidolig, Bandung, kamudian Stadion IPDN, dan Lapangan Jati di Jatinangor, Unpad. Di Jawa Timur ada Stadion Bangkalan, dan tiga lapangan latihan di Jakabaring, Sumatra. Ini juga dikerjakan PT Nindya Karya II dengan nilai kontrak Rp 83 miliar.
"Pekerjaan renovasi ini 6 bulan atau 180 hari kalender. Kami harap pekerjaan ini dikerjakan dengan baik, tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, tepat administrasi, dan manfaat," ujarnya.
Menteri PUPR M. Basoeki Hadimoeljono, Menpora Zainuddin Amali dan Ketum PSSI Mochamad Iriawan turut memberikan sambutan dalam acara ini. Basoeki berharap ini menjadi kesempatan untuk menjadikan stadion di berbagai wilayah di Indonesia menjadi lebih baik dengan memenuhi standar internasional.
"Kta cuma punya waktu enam bulan, jangan sampai mundur. Semoga kesempatan ini bisa dijadikan untuk membuat venue kita punya standar FIFA. Kita ambil hikmahnya denganini kita punya venue yang bertaraf internasional. Konsultan dan kontraktor juga diharapkan bisa mengawasi dengan baik," kata Basoeki.