REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak lima wisatawan dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pengetesan secara acak pada libur cuti bersama 28 Oktober - 1 November lalu. Menurut Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar, Daud Achmad, semua wisatawan yang positif itu sudah menjalani isolasi dan kepada kontak eratnya dilakukan pelacakan atau tracing.
Menurut Daud, pada libur panjang akhir pekan Oktober tersebut, dilakukan pengetesan rapid test secara acak kepada 14 ribuan wisatawan di 54 objek wisata di Jawa Barat.
"Hasilnya, ada 408 wisatawan yang hasil rapid test-nya reaktif. Kemudian semuanya menjalani swab test metode PCR. Dari 408 itu, ada lima orang yang positif, satu orang saat pengetesan di Kabupaten Bogor dan empat orang yang dites di Kota Cimahi," ujar Daud di Gedung Sate, Jumat (6/11).
Daud mengatakan, kepada lima orang yang dinyatakan positif Covid-19 ini, telah dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh Satgas Penanganan Covid-19 setempat. Kemudian dilakukan pelacakan kontak eratnya.
"Jadi hanya dari 480 yang reaktif, hanya 1,2 persen yang positif ya. Itu dari 14 ribuan yang dites," katanya.
Secara keseluruhan, kata dia, kasus positif Covid-19 di Jawa Barat sekitar 70 persennya didominasi dari kawasan Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi). Kasus aktif terbanyak pun berada di kawasan penyangga DKI Jakarta tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerangkan pemeriksaan rapid test pada wisatawan yang memanfaatkan libur panjang pada pekan lalu dilakukan pada belasan ribu orang di 15 kota dan kabupaten di Jabar.
"Dilakukan tes rapid dan swab, untuk rapid test dilakukan pada 14 ribu orang dan yang reaktif ada 408 wisatawan yang memanfaatkan momen liburan pada libur panjang," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Mapolda Jabar, Senin (2/11).