REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengklaim, seluruh guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pahlawan telah dilakukan tes swab, sebagai persiapan jika sewaktu-waktu pembelajaran tatam muka kembali digelar. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Surabaya, hingga saat ini sebanyak 21 ribu lebih guru sudah dilakukan tes swab. Rinciannya guru SD sekitar 14 ribuan dan guru SMP sekitar 7 ribuan.
“Khusus guru SMP semuanya 7.407 guru yang dites swab, hasilnya yang positif 180 guru dan yang negatif 7.101 guru. Bagi yang positif langsung kami rawat dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya,” kata Febri di Surabaya, Jumat (5/11).
Terkait waktu dimulainya pembelajaran tatap muka, kata Febri, Pemkot Surabaya masih akan memformulasikannya. Sementara, Dinas Pendidikan Surabaya akan menyampaikan nama-nama siswa dari 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
“Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan assessment, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu,” ujarnya.
Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP. Nantinya, Dispendik akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu. Setelah itu, Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu.
"Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orang tuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga,” kata dia.
Febri kembali memastikan, uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.
“Jadi, ayo kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada. Supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya,” ujarnya.