Jumat 06 Nov 2020 17:44 WIB

Jadi Venue Piala Dunia U-20, Stadion Manahan Direnovasi Lagi

Renovasi terutama terkait penambahan sistem lighting dan kelengkapan keamanan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Endro Yuwanto
Pekerja melakukan perawatan rumput Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Maulana Surya
Pekerja melakukan perawatan rumput Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Stadion Manahan Solo resmi menjadi venue Piala Dunia U-20 2021. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah memilih Stadion Manahan beserta empat lapangan latihan di Solo sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Penandatanganan kontrak jasa konstruksi renovasi venue utama dan lapangan latihan dalam rangka persiapan FIFA U-20 World Cup 2021 dilaksanakan pada Jumat (6/11). Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pelaksanaan renovasi tergantung kontraktornya. Pemkot telah menyiapkan venue serta pohon-pohon yang mesti ditebang atau dipindah untuk mendukung renovasi.

"Akhirnya Piala Dunia jadi di Solo. Lapangan pendukung ada empat, yaitu Sriwedari, Kottabarat, Banyuanyar dan Sriwaru, sesuai dengan standar latihan FIFA," ujar Wali Kota Solo saat ditemui wartawan seusai peresmian Pasar Klewer Timur, Jumat (6/11).

Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah melaksanakan penandatanganan kontrak pembangunan venue persiapan Piala Dunia U-20. "Dan kami mendukung penuh penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 dengan harapan Indonesia akan mendunia di bidang olahraga sepak bola dan akan melahirkan atlet-atlet sepak bola yang luar biasa," ucapnya.

Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto, menyatakan, bakal melakukan renovasi kembali Stadion Manahan sebagai pemenuhan persyaratan Piala Dunia U-20 2021. Renovasi tersebut terutama terkait penambahan sistem pencahayaan (lighting) dan kelengkapan keamanan (safety).

"Anggaran secara fisik sekitar Rp 80 miliar untuk lapangan utama dan empat lapangan pandukung. Yang paling utama adalah lighting," ungkap Iwan.

Iwan mengatakan, sebenarnya untuk pelaksanaan pertandingan Stadion Manahan sudah memenuhi syarat. Namun, pertandingan nantinya juga akan disiarkan secara langsung, maka lighting dinaikkan sesuai standar broadcast mencapai 2.400 lux. Saat ini, Stadion Manahan memiliki sistem pencahayaan 2.000 lux. Sehingga akan ditingkatkan secara merata mencapai 2.400 lux.

"Kemudian masalah keselamatan akan dilengkapi turnstile dan pengendalian jumlah penonton karena ini bagian adaptasi kebiasaan baru. Kalau FIFA menetapkan jumlah penonton 50 persen, maka jumlah seat 20 ribu dibatasi, tiket dijual maksimal 10 ribu," jelas Iwan.

Adapun empat lapangan pendukung juga akan direnovasi, terutama ukuran serta lighting sesuai standar 800 lux. Selain itu, akan disediakan ruang ganti untuk dua tim dan toilet.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement