REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai pemerintah RI bisa mengambil peran strategis dalam menurunkan tensi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina di Laut China Selatan (LCS). Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan populasi keempat terbesar di dunia bisa menjadi kekuatan penyeimbang di antara dua negara besar yang sedang bersitegang.
"Indonesia adalah global balancer, negara penyeimbang. Kita harus tegas bahwa posisi kita adalah menurunkan tensi di Laut China Selatan," kata Sandi dalam keterangan, Jumat (6/11).
Dia berpendapat, Indonesia bisa menawarkan pendekatan dialog damai untuk menurunkan eskalasi di perairan tersebut. Dia mengatakan, masa depan dunia harus ditentukan dengan pendekatan dialog yang saling menguntungkan antara semua pihak.
Sandiaga mengatakan, Indonesia harus memainkan peran terkait perkara yang terjadi di kawasan tersebut. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini berpendapat, ada negara-negara lain yang juga terdampak atas penerapan kebijakan-kebijakan antara AS dan Cina.
"Bahwa memang ada kekuatan besar di situ, Amerika Serikat dan China dengan berbagai kebijakannya. Terus ada negara-negara lain yang terdampak atas penerapan kebijakan-kebijakan tersebut," katanya.