Jumat 06 Nov 2020 23:05 WIB

TwoSpaces Luncurkan Onyva dan Proyek Integrated Living

Ruang dan tempat berkaitan erat dengan gaya hidup manusianya.

TwoSpaces.
Foto: Dok. Ts
TwoSpaces.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Situasi saat ini dipenuhi oleh ketidakpastian sebagai dampak pandemi Covid-19. Banyak alasan yang mendukung pemahaman bahwa cara kita hidup dan bekerja pada masa depan tidak akan pernah sama dengan era sebelum munculnya pandemi. Kendati demikian, tak ada yang bisa memprediksi secara pasti akan seperti apa gaya hidup yang paling efektif pada era Kebiasaan Baru.

Ketidakpastian juga kental terasa dalam sektor ekonomi dengan gunjang-ganjing krisis dan daya beli yang menurun. Penjualan yang menurun sebagai akibat adanya pembatasan kegiatan dan perubahan gaya hidup membuat banyak perusahaan bingung menentukan strategi ke depan agar dapat terus bertahan melewati salah satu tantangan paling berat pada abad ini.

Berangkat dari persoalan akan ketidakpastian di era Kebiasaan Baru, TwoSpaces meluncurkan Onyva sebagai referensi yang menghadirkan beragam inovasi dan gaya hidup di era kebiasaan Baru melalui integrated work, live, and play. Termasuk jawaban atas kebutuhan ruang kantor dan kos yang mengedepankan fleksibilitas dan kepatuhan protokol kesehatan. Hal ini

disampaikan oleh Chief Executive TwoSpaces Group, Ronni Sofrani, pada keterangan resminya.

“Onyva adalah pendekatan kami untuk menyampaikan pemikiran kami akan apa yang bisa ditawarkan pada masyarakat dalam menghadapi era Kebiasaaan Baru. Gaya hidup harus berubah sebab bila kita enggan berubah dan patuh pada protokol kesehatan maka bukan tidak mungkin PSBB ketat akan terus berulang. Berangkat dari fakta bahwa kita harus berubah, TwoSpaces mencoba memberikan sumbangsih pemikiran yang berkaitan dengan keahlian dan

bidang usaha kami sebagai space operator ,” kata Ronni, Jumat (6/11).

Ruang dan tempat berkaitan erat dengan gaya hidup manusianya. Tak heran ketika gaya hidup berubah maka akan berdampak pada penggunaan ruang. Sebagai pengelola coworking, Ronni mengatakan bahwa permintaan akan ruang kantor terus bertumbuh kendati ada perubahan pada jenis permintaan. 

“Kami merasakan pertumbuhan permintaan akan ruang kantor namun dengan tipe permintaan yang berbeda dari sebelum adanya Pandemi. Banyak pula dari mereka yang tidak yakin bagaimana mereka harus menyikapi perubahan gaya kerja baru ini. Atas dasar itu, TwoSpaces menghadirkan Onyva yang diharapkan bisa menjadi referensi dan acuan bagi mereka yang bimbang akan masa depan berkaitan dengan kebutuhan ruang baik untuk tinggal maupun bekerja,” papar Ronni.

Salah satu tren baru pada permintaan ruang kantor adalah konsep pengembangan Satellite Office. Pada era sebelum Pandemi mayoritas perusahaan mengusung konsep sentralisasi

dengan kantor terpusat di satu titik dan menuntut karyawannya berkumpul di kantor pusat.

Namun saat ini lewat berkembangnya konsep Satellite Office, perusahaan mencoba menjalankan desentralisasi di mana kantor disebar ke beberapa titik agar karyawan dapat mengurangi perjalanan menuju kantor.

Perubahan tipe permintaan juga terjadi pada sektor tempat tinggal seperti tempat kos. “Pada era sebelum pandemi, permintaan akan kos di Jakarta didominasi oleh pekerja kantor yang enggan melakukan komuter dan mahasiswa/ mahasiswi dari luar daerah. Namun kini permintaan dari kedua sektor ini berkurang secara signifikan hingga 75% sebagai dampak diterapkannya aturan work from home oleh perusahaan dan dibatasinya kegiatan perkuliahan. Hal ini membuat banyak pemilik kos di Jakarta menjadi panik,” kata Ronni.

Lewat Onyva yang baru diluncurkan, TwoSpaces mencoba menegaskan akan referensi gaya hidup yang mengutamakan integrasi. Gaya hidup baru ini sebenarnya juga menjadi tren baru diseluruh dunia. Ada beberapa negara yang dengan serius mengkaji konsep “15 minutes city”

sebagai konsep perkotaan modern pasca pandemi.

Konsep integrated living sekaligus mempertegas visi TwoSpaces Group untuk menghadirkan exosystem bisnis baru lewat integrasi multifungsi ruang. “Sejak awal TwoSpaces ingin menghadirkan ecosystem yang mensinergikan coworking, coliving, dan coretail. Situasi Covid-19 membuat kami semakin yakin bahwa kebutuhan integrasi multifungsi ruang semakin mendesak. Bila sebelum Covid-19 kami hendak memecahkan masalah kemacetan saja namun kini adalah masalah yang lebih penting lagi yang ingin kami pecahkan yakni kesehatan,” pungkas Ronni.

TwoSpaces juga baru saja meresmikan proyek pertama dengan konsep integrasi coworking, coliving, dan coretail dalam 1 smart building yang berlokasi di Ciputat. 

“Salah satu implementasi dari Onyva adalah diresmikannya cabang pertama yang menjadi solusi akan gaya hidup baru yang terintegrasi untuk work, live, and play sehingga mengurangi perjalanan yang memiliki resiko lebih besar terhadap penyebaran Covid-19. Kami memilih Ciputat sebab pada tahap awal ini kami ingin memberikan solusi bagi mereka yang tinggal di daerah penyangga untuk menghindari jarak yang jauh menuju tempat kerja biasanya," kata dia.

Lewat Onyva dan taglinenya “Navigating you beyond space”, TwoSpaces ingin menekankan bahwa TwoSpaces bukan hanya operator penyedia tempat namun lebih dari itu memberikan referensi dan solusi akan permasalahan yang dihadapi para anggotanya berkaitan dengan penggunaan ruang di Era Kebiasaan Baru. Integrated Living adalah salah satu jawabannya yang kini bisa dijumpai dengan cabang pertama di Ciputat, Tangerang Selatan.

“Keberadaan proyek di Ciputat ini melengkapi 4 cabang coworking kami yang sudah beroperasi sejak tahun lalu. Dalam waktu dekat, kami akan meresmikan pembukaan cabang dengan konsep serupa di daerah Tomang, Batu Ceper, Cipete, Intercon Kebon Jeruk, serta proyek bernama Social Hub di daerah Daan Mogot. Semuanya didukung konsep yang sama yakni memberikan solusi bagi pribadi dan perusahaan dalam era Kebiasaan Baru terutama berkaitan dengan fleksibilitas dan kepatuhan protokol kesehatan,” papar Ronni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement