Sabtu 07 Nov 2020 17:30 WIB

PBB Minta Iran Percepat Penyelidikan Insiden Pesawat Ukraina

Iran mengatakan laporan akhir kecelakaan pesawat Ukraina akan segera disebarkan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Iran mengatakan laporan akhir kecelakaan pesawat Ukraina akan segera disebarkan. Ilustrasi.
Foto: AP/Fareed Khan
Iran mengatakan laporan akhir kecelakaan pesawat Ukraina akan segera disebarkan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lembaga penerbangan PBB meminta Iran mempercepat penyelidikan jatuhnya pesawat Ukraina pada Junari lalu. Sementara pemerintah Iran mengatakan laporan akhir kecelakaan itu akan segera disebarkan.

International Civil Aviation Organization (ICAO) mengatakan sudah mengajukan permintaan tersebut sepuluh bulan yang lalu setelah pesawat maskapai Ukraina ditembak jatuh rudal darat-ke-udara Iran dan menewaskan 176 penumpang di dalamnya.

Baca Juga

"Kami melakukan sejumlah pertukaran dengan CAA Iran di mana kami mendesak otoritas untuk mempercepat penyelidikan insiden itu," kata presiden ICAO Salvatore Sciacchitano dalam rapat komite, Sabtu (7/11).

Namun perwakilan Iran di ICAO mengatakan ia sudah menyerahkan laporan penuh mengenai kemajuan penyelidikan pada lembaga 36 negara anggota itu. Farhad Parvaresh mengatakan rancangan laporan akhir sedang diselesaikan dan diterjemahkan.

Parvaresh mengatakan 'dalam beberapa pekan ke depan' rancangan laporan tersebut akan dikirimkan ke negara anggota. Ia menambahkan Iran mematuhi peraturan internasional mengenai penyelidikan penerbangan yang dikenal sebagai Annex 13.

Peraturan itu antara lain mengeluarkan laporan akhir setelah 12 bulan. Kasus penembakan pesawat Ukraina terjadi pada Juni. Padahal banyak penyelidikan lain yang membutuhkan lebih lama.

Salah satu sumber mengatakan walaupun tenggat waktunya masih ada beberapa bulan lagi tapi sejumlah negara seperti Kanada mengkhawatirkan lemahnya transparansi Iran mengenai penyelidikan tersebut.

Garda Revolusi Iran mengatakan pada 8 Januari lalu mereka tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752. Saat ketegangan dengan Amerika memanas, mereka mengira pesawat itu rudal Negeri Paman Sam.

Kanada dan anggota keluarga korban menekan Iran untuk menjawab pertanyaan tambahan setelah laporan mengenai isu kotak hitam yang kirimkan ke Prancis pada Juli lalu. Sebagian besar 176 korban  tewas adalah warga negara atau residen tetap Kanada.

Ukraina tempat Boeing 737 itu beroperasi dan Amerika yang merancang dan membangun pesawat itu juga harus mematuhi peraturan penyelidikan resmi ICAO. Peraturan itu menyebutkan negara yang terlibat harus membuat komentar dalam 60 hari sebelum laporan akhir dipublikasikan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement