REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menargetkan ada sebanyak 550 tempat uji emisi di Jakarta hingga akhir 2020 ini, baik berupa bengkel maupun kios.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan saat ini telah terdata sebanyak 268 tempat uji emisi di Jakarta. Namun, jumlah tersebut belum ideal untuk memenuhi layanan uji emisi, pasalnya jumlah kendaraan roda empat di Jakarta sebanyak Rp 4,1 juta.
"Target kita sesuai dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada. Untuk mobil itu kita punya 4,1 juta sehingga kita perlu 550 bengkel uji emisi. Kemudian, dengan jumlah sepeda motor 14 jutaan, kita perlu sekitar 1.400 tempat uji emisi. Itu target ideal," kata Andono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (7/11).
Andono juga menjelaskan pihaknya terus melakukan akselerasi agar bisa menyediakan tempat uji emisi yang memadai secara jumlah dan sebaran untuk masyarakat. Salah satunya yakni, memberikan pelatihan dan pembinaan dalam rangka sertifikasi kepada sebanyak 300 teknisi bengkel penyelenggara uji Emisi (BPUE) selama Oktober 2020 lalu.
Ratusan teknisi dari 87 bengkel resmi agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan bengkel lainnya."Pelatihan bertujuan untuk menambah jumlah teknisi yang mampu melakukan uji emisi. Mereka nanti bakal bertugas di bengkel, kios, maupun kendaraan layanan uji emisi," ujar Andono.
Dia menambahkan selain sertifikat para teknisi mendapat akune-uji emisi setelah selesai pelatihan. Dan secara otomatis bengkel tempat mereka bekerja terdaftar dan menerapkan dalam sistem e-uji emisi.
"Sebanyak 242 bengkel sudah terdaftar di sistem, 26 lainnya sedang dibuat akunnya," tutur Andono.