Ahad 08 Nov 2020 02:40 WIB

Muenchen Kalahkan Dortmund dalam Duel Der Klassiker

Bayern Muenchen mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 di Signal Iduna Park.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Pemain Borussia Dortmund Mats Hummels (tengah) menanduk bola saat bertanding melawan Bayern Muenchen.
Foto: EPA-EFE/Martin Meissner
Pemain Borussia Dortmund Mats Hummels (tengah) menanduk bola saat bertanding melawan Bayern Muenchen.

REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Bayern Muenchen mengukuhkan posisi di puncak klasemen Bundesliga usai jadi pemenang dalam laga Der Klassiker lawan Borussia Dortmund. Muenchen, yang berstatus sebagai tim tamu, mampu unggul 3-2 di Signal Iduna Park, Ahad (8/11).

Muenchen saat ini mengoleksi nilai 18 dari tujuh laga. Kekalahan pada laga pekan ketujuh Bundesliga ini membuat Dortmund turun ke peringkat tiga dengan nilai 15. Posisi Dortmund di tempat kedua digeser oleh RB Leipzig dengan selisih satu poin.

Baca Juga

Borussia Dortmund unggul lebih dulu jelang babak pertama usai. Marco Reus melepas tendangan first-time, usai mendapatkan umpan dari Guerreiro pada menit 45. Pada saat tuan rumah ingin mengakhiri babak pertama dengan unggul 1-0, Muenchen malah mencetak gol pada injury time. Tendangan David Alaba berbelok setelah membentur Matt Hummels, yang kemudian menipu kiper Burki. Babak pertama pun ditutup dengan skor 1-1.

Memasuki babak kedua, FC Hollywood langsung tancap gas. Robert Lewandowski membawa Muenchen berbalik unggul 2-1, saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Penyerang jangkung itu mencetak gol ke-22-nya ke gawang mantan klubnya tersebut dengan sundulan dari umpan Hernandez.

Skuat asuhan Hansi Flick tersebut pun semakin di atas angin, setelah Leroy Sane menambah keunggulan jadi 3-1. Serangan balik berawal dari umpan Thomas Mueller ke Sane di sisi kanan. Sane pun masuk ke jantung pertahanan Dortmund setelah mengalahkan Hummels, dan memperdaya Burki.

Erling Haaland sempat membuka harapan tuan rumah, usai golnya di menit 83 mengubah skor jadi 3-2. Namun, gol pemain internasional Norwegia itu tak mampu menolong timnya untuk setidaknya memaksakan hasil imbang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement