Ahad 08 Nov 2020 06:38 WIB

PLN Kejar Target Bauran EBT 23 Persen

PLN segera lakukan lelang proyek konversi PLTD di 200 lokasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Megaproyek PT PLN Ikhsan Asaad. PLN berupaya untuk bisa mengejar target bauran energi 23 persen pada 2025 dengan berbagai strategi.
Foto: istimewa
Direktur Megaproyek PT PLN Ikhsan Asaad. PLN berupaya untuk bisa mengejar target bauran energi 23 persen pada 2025 dengan berbagai strategi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mencatat porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi hingga September 2020 baru mencapai 13,6 persen. PLN berupaya untuk bisa mengejar target bauran energi 23 persen pada 2025 mendatang.

Direktur Megaproyek PLN, Ikhsan Asaad menjelaskan, untuk bisa mencapai target tersebut memang banyak tantangan. Namun, PLN berusaha untuk mengejar target tersebut.

Baca Juga

"Gap-nya tinggi sekali. Ini sangat menantang karena dalam lima tahun ke depan kami harus bangun 16,3 gigawatt (GW). Tahun ini karena Covid-19, proyek EBT banyak yang tertunda penyelesaiannya," ujar Ikhsan, Ahad (8/11).

Untuk mencapai target penambahan pembangkit EBT 16,3 GW tersebut, PLN telah mencanangkan sejumlah inisiatif, salah satunya program green booster. Green booster dilakukan antara lain, melalui co-firing biomassa, program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), dan pemanfaatan waduk multiguna.

Ia melanjutkan, hingga saat ini perseroan telah melakukan uji coba co-firing di 19 lokasi PLTU milik PLN.  Total terdapat 52 lokasi PLTU dengan total kapasitas 18.154 MW yang akan dilakukan uji coba co-firing.

Untuk program konversi PLTD, PLN berencana mengonversi 5.200 unit pembangkit dieselnya yang tersebar di 2.130 lokasi dengan EBT.  Total pembangkit yang dikonversi mencapai 2 GW. Pada tahap pertama PLN akan mengonversi sebanyak 200 lokasi PLTD dengan kapasitas 225 MW.

"Tahap pertama kami akan lelang 225 MW.  Dalam satu sampai dua bulan ke depan kami sudah buka proses lelang. Kami ajak semua pengembang dan investor untuk bangun proyek ini," kata Ikhsan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement