Ahad 08 Nov 2020 07:39 WIB

Ini yang Dilakukan Trump Ketika Diumumkan Kalah

Kubu Donald Trump tetap tidak mengakui kemenangan Joe Biden.

Tim museum lilin Madame Tussauds di London mendandani patung Donald Trump dengan pakaian golf. Joe Biden dalam penghitungan suara keluar sebagai Presiden AS ke-46 mengalahkan Trump.
Foto: Jonathan Brady/PA via AP
Tim museum lilin Madame Tussauds di London mendandani patung Donald Trump dengan pakaian golf. Joe Biden dalam penghitungan suara keluar sebagai Presiden AS ke-46 mengalahkan Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donald Trump tampak berada di klub golf di Virginia tidak lama setelah muncul prediksi kemenangan Joe Biden. Ia bahkan dengan santai berpose dengan pengantin di sebuah acara pernikahan di klub golf tersebut. Kepada sang pengantin, ia lalu mengucapkan semoga kehidupan mereka ke depan indah.

Dikutip dari Independent, Ahad (8/11), Trump menolak menerima hasil pemilu meski data menunjukkan Joe Biden unggul di 20 electoral college. Joe Biden mendapatkan 290 electoral college, melebihi aturan 270 untuk menang. Sementara Trump meraih 214 electoral college.

Baca Juga

Trump tercatat sebagai salah satu presiden satu masa jabatan saja, sejak era George HW Bush.

Pendukung Trump tampak menunggunya di luar klub golf di Sterling, Virginia. Mereka melambaikan tangan ke Trump saat ia melintas.

Trump sedang dalam permainan golf saat AP dan sejumlah media televisi besar menyatakan kemenangan Biden dari suara di Pennsylvania. Twitter juga telah mengacungkan bendera kewaspadaannya, setelah Trump mencicit bahwa ia memenangkan pemilu. "SAYA MEMENANGKAN PEMILU INI, DENGAN BANYAK!" katanya di Twitter.

Tim kampanye Trump juga sudah mengeluarkan pernyataan, kalau dia tidak bersedia menganggap kemenangan Biden. Biden rencananya akan disumpah sebagai Presiden AS pada Januari tahun depan.

"Fakta sederhananya pemilu ini masih jauh dari usah. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang, apalagi banyak negara bagian masih akan menghitung ulang, atau negara bagian tempat kita sudah menemukan tantangan hukum yang bisa menentukan kemenangan pada akhirnya," ujar Trump dalam pernyataan yang dikeluarkan tim kampanyenya.

Mulai Senin, tim kampanye Trump disebut akan mulai kasus mereka di pengadilan untuk memastikan hukum pemilu benar-benar ditegakkan. "Dan pemenangnya yang berhak benar-benar didudukkan," lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Trump juga mengatakan masyarakat Amerika berhak atas pemilu yang jujur. Artinya, semua suara legal dihitung dan tidak melakukan penghitungan atas suara yang tidak legal.

Sementara Biden, mengatakan dia merasa terhormat dan dengan kerendahan hati atas kepercayaan rakyat Amerika padanya dan wakilnya Kamala Harrus. Katanya, rakyat Amerika telah kembali membuktikan demokrasi nyata ada di dalam hati tiap orang Amerika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement