Ahad 08 Nov 2020 13:26 WIB

Biden Bawa Percepatan Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

Kemenangan Joe Biden jadi angin segar bagi ekonomi global dan Indonesia.

Presiden AS terpilih Joe Biden bersama istrinya Jill Biden usai berpidato di Wilmington Delaware, Ahad (8/11).
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden AS terpilih Joe Biden bersama istrinya Jill Biden usai berpidato di Wilmington Delaware, Ahad (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat telah menjadi angin segar bagi dunia. Implikasi dari kemenangan Joe Biden juga akan dirasakan Indonesia.

Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai pemulihan ekonomi bisa lebih cepat terjadi di bawah kepemimpinan Joe Biden. Hal ini disebabkan fokus penanganan pandemi lebih serius dan adanya rencana stimulus yang lebih besar termasuk upah minimum pekerja.

“Joe Biden tentu jadi angin segar bagi ekonomi global dan Indonesia,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/11).

Menurutnya kemenangan Joe Biden juga membuat eskalasi perang dagang dengan China bisa segera diredam dan menempuh cara cara negosiasi yang lebih elegan. Pemerintah Indonesia diminta dapat langsung bergerak untuk membuat daftar produk potensial ekspor saat kepemimpinan Joe Biden. 

“Kemudian bagaimana kebijakan arah investasi langsung AS ke Indonesia. Kita harus cepat tentukan langkah karena Vietnam sudah start lebih dulu dengan menarik perusahaan AS agar memindahkan pabrik ke Vietnam. Kemudian Vietnam juga sudah positif pertumbuhan ekonominya sejak kuartal II sementara Indonesia masih resesi,” ucapnya.

Dari sisi lain, adanya gugatan Donald Trump tentu menimbulkan kecemasan juga tapi demokrasi di Amerika Serikat merupakan bukan hal baru, karena sudah dimulai sejak 1630an. 

“Mereka lebih dewasa dalam menyikapi hasil pemilu. Sejauh ini pasar masih optimis menyikapi kekalahan Trump terbukti dengan rally penguatan kurs rupiah dan kembali masuknya dana asing bursa saham,” ucapnya.

Pada Sabtu malam (7/11), Joe Biden tercatat sudah mengantongi 273 suara elektoral, atau telah lebih dari syarat minimal sebesar 270 suara untuk memenangi kontestasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement