Ahad 08 Nov 2020 15:18 WIB

Kamala Harris, Perempuan Pertama Jadi Wapres AS

Kamala Harris mencetak sejarah AS sebagai perempuan yang menjabat wapres

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris menyampaikan pidato resmi menyusul kemenangannya di pemilu AS, Ahad (8/11) di Wilmington, Delaware.
Foto: AP
Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris menyampaikan pidato resmi menyusul kemenangannya di pemilu AS, Ahad (8/11) di Wilmington, Delaware.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kamala Harris diproyeksikan menjadi wakil presiden Amerika Serikat (AS) mendampingi Joe Biden mengalahkan pejawat Donald Trump dan Mike Pence dalam pemilihan presiden AS. Harris menjadi wakil presiden perempuan dan kulit berwarna pertama dalam sejarah AS.

Joe Biden memenangkan kursi kepresidenan dengan merebut suara dari negara bagian Pennsylvania pada Sabtu pagi (7/11) waktu setempat. Kemenangannya di Pennsylvania membuat pemungutan suara elektoralnya menjadi 284, melebihi 270 yang dibutuhkan untuk menuju Gedung Putih.

Baca Juga

"Pemilihan ini lebih dari sekedar tentang Joe Biden atau saya," ujar Harris tak lama setelah pengumuman kemenangannya di Twitter dikutip laman Guardian.

"Ini tentang jiwa Amerika dan kesediaan kita untuk memperjuangkannya. Kami memiliki banyak pekerjaan di depan kami. Mari kita mulai," ujarnya menambahkan.

Harris adalah seorang senator Kalifornia. Dia merupakan keturunan India dan Jamaika yang menjadi perempuan pertama dari ras campuran yang menjabat sebagai wakil presiden. Jika dia menjadi presiden, dia akan menjadi presiden perempuan pertama, dan presiden birasial kedua dalam sejarah Amerika, setelah Barack Obama.

Mantan duta besar PBB Susan Rice berharap kemenangan Harris akan menginspirasi kaum muda di seluruh negeri. "Sungguh menakjubkan, sungguh menakjubkan. Itu membuat saya meneteskan air mata dan kegembiraan di hati saya," kata Susan Rice.

Perempuan pernah mencalonkan diri sebagai presiden atau mencalonkan diri sebagai presiden partai besar sebelumnya, yang terbaru adalah Hillary Clinton. Carly Fiorina dinobatkan sebagai pasangan senator Texas Ted Cruz dalam pemilihan presiden 2016 pada pemilihan pendahuluan Partai Republik tahun itu sebelum Donald Trump memenangkan nominasi partai.

Sarah Palin adalah perempuan terakhir yang mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dari partai besar dalam pemilihan umum. Palin, saat menjadi gubernur Alaska, adalah bagian dari kampanye kepresidenan senator Arizona John McCain pada 2008.

Harris menjadi perempuan pertama dalam sejarah Amerika yang mencalonkan diri dalam kepresidenan AS yang sukses. Dalam pidato perdananya terpilih menjadi wakil presiden AS, Harris mengakui perjuangan panjang yang dihadapi perempuan untuk mendapatkan hak memilih dan masuk ke jajaran tertinggi politik Amerika.

Dalam pidatonya pada Sabtu malam di Wilmington, Delaware, sebelum dia memperkenalkan presiden terpilih Joe Biden, Harris juga berterima kasih kepada perempuan kulit hitam. Dia mengatakan bahwa mereka terlalu sering diabaikan, tetapi begitu sering membuktikan bahwa mereka adalah tulang punggung demokrasi bangsa.

"Meskipun saya mungkin perempuan pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara penuh kemungkinan," ujarnya dikutip laman CNN, Ahad.

"Dan kepada anak-anak di negara kami, apa pun jenis kelamin Anda, negara kami telah mengirimi Anda pesan yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan, dan lihat diri Anda sedemikian rupa sehingga orang lain mungkin tidak melihat Anda, hanya karena mereka belum pernah melihatnya sebelumnya. Dan kami akan bertepuk tangan untuk setiap langkahmu," katanya.

Harris mengingat ibunya, Shyamala Gopalan Harris, yang berimigrasi ke Amerika Serikat dari India saat masih muda.

"Ketika dia datang ke sini saat berusia 19 tahun, dia tidak dapat membayangkan momen ini," kata Harris tentang ibunya, yang meninggal pada 2009. "Tapi dia percaya pada Amerika di mana saat-saat seperti ini mungkin terjadi," ujarnya menambahkan.

Harris mengatakan, pikirannya ada pada ibunya dan tentang generasi perempuan, perempuan kulit hitam, Asia, kulit putih, latin, dan perempuan Amerika asli. "Malam ini saya merenungkan perjuangan mereka, tekad mereka, dan kekuatan visi mereka untuk melihat apa yang bisa terjadi, tidak terbebani oleh apa yang telah terjadi. Dan saya berdiri di pundak mereka," kata Harris.

"Dan betapa buktinya karakter Joe bahwa ia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita dan memilih seorang perempuan sebagai wakil ketuanya," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement