Ahad 08 Nov 2020 15:46 WIB

497 Santri Ponpes El Bayan Cilacap Pulih dari Covid-19

Para santri tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam pergaulan setiap hari

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, bisa merasa lega. Sebanyak 497 santri yang sebelumnya dipastikan positif Covid 19, saat ini sudah dinyatakan sembuh seluruhnya.
Foto: eko widiyatno
Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, bisa merasa lega. Sebanyak 497 santri yang sebelumnya dipastikan positif Covid 19, saat ini sudah dinyatakan sembuh seluruhnya. "Sudah tidak ada lagi santri di pesantren El Bayan yang positif Covid 19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, Sabtu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, bisa merasa lega. Sebanyak 497 santri yang sebelumnya dipastikan positif Covid 19, saat ini sudah dinyatakan sembuh seluruhnya. "Sudah tidak ada lagi santri di pesantren El Bayan yang positif Covid 19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, Sabtu  (7/11).

Untuk selanjutnya, dia meminta para santri tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam pergaulan setiap hari. ''Meski pun sudah sembuh, jangan abaikan protokol kesehatan. Tetap laksanakan 3M, yakni mengenakan masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan,'' katanya.  

Dalam kasus di pesantren El Bayan, dr Pramesti menyatakan, menyusul temuan santri yang positif Covid 19, pihaknya telah melakukan tes swab massal di terhadap 1.030 orang di lingkungan pesantren tersebut. Mereka terdiri dari santri, pengasuh, keluarga pengasuh, asatidz dan keluarga asatidz. Dari hasil tes PCR, sebanyak 497 orang terkonfirmasi Covid-19. "Dari ratusan santri yang terpapar Covid-19, sebagian besar tak bergejala atau OTG. Hanya 16 santri yang bergejala ringan dan sedang, seperti demam, batuk dan kehilangan indra penciuman," jelasnya.

Mereka yang tanpa gejala, kemudian di dirawat di fasilitas karantina. Sedangkan bagi orang yang bergejala, dirawat di RSUD Majenang dan RSU Duta Mulya. "Alhamdulillah, seluruhnya sekarang sudah sehat," katanya.

Ketua Ponpes El Bayan, Firdaus Subky, mengatakan Covid-19 di pesantrennya pertama kali teridentifikasi pada akhir September 2020. Saat itu, ada beberapa santri yang mengalami gejala demam, batuk ringan, dan kehilangan indra penciuman. Setelah dilakukan swab massal, ternyata ada ratusan warga pesantren yang positif. "Alhamdulillah, saat ini seluruh warga pesantren yang positif, sudah sembuh seluruhnya," katanya.

Meski semua santri sudah dinyatakan sembuh, Firdaus menegaskan, protokol kesehatan di lingkungan Pesantren El Bayan tetap diberlakukan secara ketat. Bahkan pihak pesantren, telah melakukan sejumlah langkah dengan menyediakan masker, memperbanyak tempat cuci tangan, dan melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin.

Selain itu, pihak pesantren juga menyediakan ruangan khusus untuk kunjungan orang tua/keluarga santri. Ruangan ini dibatasi dengan kaca, agar santri tidak melakukan interaksi langsung dengan orangtua/keluarga santri. "Kasihan para santri kalau tidak boleh bertemu dengan orangtuanya. Kita tetap izinkan, tapi protokol pencegahan juga harus diterapkan. Kunjungan orang ini juga dijadwal agar tidak terlalu banyak orang berkumpul," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement