Ahad 08 Nov 2020 15:49 WIB

Pembangunan Embung di Tegal Alur dan Semanan Dipercepat

Pemkot juga akan membuat saluran air yang menghubungkan embung dengan Kali Mookevart.

Alat berat beroperasi di area proyek pembuatan embung atau penampungan air di kawasan Semanan, Jakarta Barat, Rabu (7/10).  Pembangunan embung seluas 3.000 meter tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2020 sebagai antisipasi banjir di kawasan tersebut mengingat kawasan Semanan merupakan salah satu daerah rawan banjir. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat berat beroperasi di area proyek pembuatan embung atau penampungan air di kawasan Semanan, Jakarta Barat, Rabu (7/10). Pembangunan embung seluas 3.000 meter tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2020 sebagai antisipasi banjir di kawasan tersebut mengingat kawasan Semanan merupakan salah satu daerah rawan banjir. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta mempercepat penggarapan embung pada dua titik lokasi rawan banjir di wilayah Kecamatan Kalideres yakni Tegal Alur dan Semanan. Target pengerjaan embung secara swakelola tersebut direncanakan rampung pada akhir tahun 2020 untuk menghadapi banjir.

"Ini dikerjakan secara swakelola dengan mengerahkan sumber daya Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat. Mudah-mudahan akhir tahun selesai," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.

Ia menjelaskan pemkot memrioritaskan pembuatan embung di dua titik lokasi yakni RW 01, Semanan, persisnya samping Masjid KH Hasyim Ashari dan RW 03, Tegal Alur dan progres pembangunan keduanya baru mencapai 70 persen.

"Saat ini kedalaman embung di permukiman warga RW 03, samping Masjid Hasyim Ashari, Semanan, mencapai dua meter dari target tiga meter. Sementara kedalaman embung di permukiman warga RW 01, Tegal Alur, sekitar satu sampai 1,5 meter dari tiga meter," katanya.

Selain pembuatan embung, kata dia, Pemkot Jakarta Barat melalui Suku Dinas SDA, akan membuat saluran air yang menghubungkan embung dengan Kali Mookevart (Semanan) dan Semongol (Tegal Alur).

"Paling tidak harapannya, bisa mengurangi debit air yang menggenangi permukiman warga saat musim hujan. Kami juga meminta camat dan lurah untuk memberikan sosialisasi terkait pembuatan saluran yang menghubungkan embung menuju Kali Mookevart dan Kali Semongol," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement