REPUBLIKA.CO.ID, Awal 2021, Kabupaten Bogor akan memiliki destinasi wisata alam baru, yakni Kebun Raya Cibinong. Lahan seluas 32 hektare yang terletak di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, ini sekarang masih dikenal dengan sebutan LIPI Ecopark atau Danau Dora.
Saat ini, pihak pengelola Kebun Raya Cibinong tengah melakukan penataan masif di wilayahnya. Di antaranya pemeliharaan lapangan, danau, serta penataan taman sebagai daya tarik di lokasi wisata ini agar bisa dinikmati pengunjung.
Penataan ini tentunya diikuti dengan penambahan perlengkapan sarana umum, seperti bangku taman, gazebo, mushala, toilet, serta jalur sepeda. Tak hanya itu, kantor pengelola juga tengah direnovasi agar bisa segera digunakan nantinya.
Meski namanya sama-sama kebun raya, Kebun Raya Cibinong ini tentu memiliki perbedaan dengan Kebun Raya Bogor yang terletak di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Hal tersebut dijelaskan Penanggungjawab Kebun Raya Cibinong, Mujahidin.
“Bedanya dengan Kebun Raya Bogor adalah pada penataan koleksi tumbuhan. Kebun Raya Cibinong ditata berdasarkan region pulau besar di Indonesia, sementara Kebun Raya Bogor ditata berdasarkan famili tumbuhan,” kata Mujahidin ketika ditemui Republika di Danau Dora yang nanti akan menjadi Kebun Raya Cibinong, beberapa waktu lalu.
Pulau besar yang dimaksud Mujahidin meliputi Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Saat ini, koleksi tumbuhan yang dimiliki Kebun Raya Cibinong dikhususkan untuk tumbuhan tropis Indonesia. Yakni yang hidup di dataran rendah (di bawah 500 meter dpl). Jumlah koleksi tumbuhannya sendiri yang dimiliki sebanyak 6.05 spesimen, yang terdiri atas 86 famili, 328 marga, dan 733 jenis.
Selain tumbuhan dibedakan berdasarkan region, danau yang sering disebut oleh masyarakat sebagai Danau Dora ini juga akan menjadi daya tarik dari Kebun Raya Cibinong. Mujahidin menjelaskan, danau ini memiliki hulu dengan luas sekitar 2 hektare dan memanjang ke bagian utara sekitar 700 meter dengan lebar 10-50 meter.
Danau tersebut tampak disekat dengan jembatan kayu yang melengkung, hingga tampak seperti rambut tokoh animasi Dora the Explorer. Selain itu, hamparan bunga teratai berbagai warna juga terlihat menghiasi danau ini.
“Kami tanam teratai, bisa dilihat kan itu teratai terhampar. Kami juga tanam bibit-bibit ikan di sama,” ujar Mujahidin sambil bersantai di bawah pohon rindang.
Nantinya, para pengunjung bisa bersantai dan berteduh di bawah pepohonan. Juga di shelter yang saat ini tengah ditambah. “Shelter memang masih kurang, nanti akan ditambah di setiap region akan memiliki shelter,” kata dia.
Saat ini, belum ada kepastian berapa harga tiket masuk yang akan dibanderol untuk Kebun Raya Cibinong. Namun, Mujahidin memperkirakan, harga tiketnya tidak akan jauh berbeda dengan Kebun Raya Bogor, yakni kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Meski belum dibuka secara formal untuk umum, salah seorang petugas keamanan, Sajadi, mengatakan, area Danau Dora sendiri sudah mulai dikunjungi warga sejak pertengahan Oktober 2020. Namun, menurut dia, orang-orang hanya berkunjung saat hari libur atau akhir pekan. “Kebanyakan orang datang hanya saat hari libur untuk olahraga,” kata Sajadi.
Berdasarkan pantauan Republika, area di sekitar danau tampak rapi dengan jalan setapak yang terbuat dari kayu. Di tepi danau, banyak pengunjung yang mayoritas keluarga tengah bersantai.
Beberapa dari mereka bahkan membuat alat pancing buatan dan memancing di danau. Sementara, anak-anak kecil yang berlarian di tengah rumput yang berundak.
Salah seorang pengunjung asal Cilodong, Farida Hanum (56 tahun), sangat mendukung penataan Kebun Raya Cibinong ini. Namun, Farida mengeluhkan belum adanya fasilitas tempat berteduh. Menurut dia, di tengah musim hujan saat ini tempat berteduh di tengah area hijau yang luas sangat diperlukan. Selain itu, juga belum tampak adanya tempat sampah.
“Saya berharap tong sampah ditambahin. Apalagi jalur sepeda biar rumput-rumputnya enggak botak dilindas sepeda,” ujar Farida.