REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui, sejak resmi memulai kiprah sebagai pelatih pada 2008 ada sejumlah tim yang menjadi lawan terberatnya dan salah satunya adalah Liverpool di bawah besutan Jurgen Klopp. Bahkan, Guardiola mengakui, The Reds merupakan rival terbesar The Citizens dalam tiga musim terakhir Liga Primer Inggris.
Kini, City akan kembali menghadapi rival terberatnya itu, tepatnya pada pekan kedelapan Liga Primer Inggris. The Citizens akan menerima lawatan tim asal Merseyside itu di Stadion Etihad, Ahad (8/11) malam WIB. Ini menjadi pertemuan pertama kedua tim di pentas Liga Primer Inggris musim ini.
Meski menghormati semua tim yang pernah menjadi lawannya, tapi pelatih asal Spanyol itu menyebut, Liverpool di bawah kendali Jurgen Klopp menjadi lawan terberat yang pernah dihadapinya, selain Barcelona di bawah besutan Luis Enrique pada 2015 silam.
"Saya telah menghadapi banyak tim dan saya menghormati mereka semua. Namun, saya kira, Liverpool dalam beberapa tahun terakhir dan Barcelona saat ditangani Luis Enrique pada 2015 menjadi lawan terberat yang pernah saya hadapi," tutur Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News, Ahad (8/11).
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu pun menyebut, selalu ada kemungkinan buat City dan Liverpool untuk tidak lagi bersaing secara langsung. Namun, menilik perjalanannya bersama City dalam tiga musim terakhir, Guardiola tetap menyebut, Liverpool menjadi lawan tertangguh buat timnya.
"Saya akan berusaha mengalahkan mereka di laga nanti, tapi ini bagian dari proses. Mungkin pada tahun-tahun mendatang, City memiliki pesaing baru, begitu juga Liverpool. Namun, harus saya akui, dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool merupakan pesaing terberat kami di pentas Liga Primer Inggris," kata Guardiola.
Setelah tampil dominan selama dua musim, tepatnya pada musim 2017/2018 dan 2018/2019, City memang harus menyerahkan tahta juara Liga Primer Inggris musim lalu kepada Liverpool. Bahkan, City tertinggal 18 poin di klasemen akhir musim lalu. Persaingan panas antara kedua tim ini pun berlanjut pada musim ini. Namun, kedua tim sepertinya berada di jalur yang berbeda.
Sementara Liverpool mulai tampil konsisten dengan torehan kemenangan beruntun di dua laga terakhir, City masih belum menemukan performa terbaiknya. Alhasil, buat City, laga ini menjadi salah satu kesempatan terbesar untuk kembali menegaskan ambisi dalam perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim.
Meski masih mengantongi satu laga sisa, tapi performa City pada musim ini memang belum terlalu menyakinkan. The Citizen dinilai terlalu banyak kehilangan poin dengan torehan dua hasil imbang dan satu kekalahan dari enam laga terakhir. Bahkan, City pun tercatat tidak pernah mengemas kemenangan beruntun di pentas Liga Primer Inggris.