REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan pimpinan Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN), Dradjad Wibowo mengatakan dampak kemenangan Joe Biden di Pilpres AS, terhadap Indonesia, sangat tergantung pada sikap Indonesia sendiri.
Dradjad mengatakan kemenangan Joe Biden tidak akan memberi dampak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Tapi dampaknya terjadi secara tidak langsung, yaitu melalui perekonomian AS terhadap dunia.
“Tapi secara geopolitik dan keamanan, bisa ada dampak langsung dengan Indonesia, terutama terkait dengan China,” kata Dradjad, dalam perbincangannya dengan Republika.co.id, Ahad (9/11).
Joe Biden sendiri baru akan dilantik pada 20 Januari 2021. Jadi akan ada jeda sebelum mereka menjalankan kebijakan AS.
Dalam pidato kemenangannya, kata Dradjad, Joe Biden mengatakan akan mengumpulkan ahli dan ilmuwan untuk segera merumuskan langkah menangani pandemi. Sehingga para pejabat dan petugas di sektor kesehatan AS akan bisa bekerja lebih tegas dalam menangani pandemi sesuai pengetahuan.
“Penanganan pandemi di AS mungkin akan lebih terkendali pada pertengahan 2021, sehingga ekspektasi perekonomian AS akan membaik pada kwartal II 2021,” kata Dradjad.
Jika pandemi di AS lebih terkendali, kemungkinan pandemi Covid-19 secara global juga akan lebih terkendali. Dengan begitu, lanjutnya, optimisme global akan kembali muncul, sehingga berdampak bagus bagi semua sektor.
Dampak secara ekonomi, lanjut Dradjad, jika pandemi Covid-19 di AS terkendali maka ekonomi AS akan lebih bergerak, sehingga akan menjadi motor bagi perekonomian dunia. Termasuk ekonomi Indonesia.
Dikatakan Dradjad, Joe Biden menyebut akan menggeser ketergantungan energi dari minyak fosil ke sumber-sumber energi lain. Ini akan membuat adanya pergeseran sumber-sumber energi di dunia.
Mengenai dampak pergeseran energi ini terhadap Indonesia, Dradjad mengatakan akan tergantung pada Indonesia. Jika Indonesi bisa mengubah kebijakan-kebijakan ekonomi, misal menggeser ke produk yang ramah lingkungan, mengurangi karbon, maka Indonesia akan bisa memperkuat persaingannya di pasar global.
Demikian juga terkait dampak pemulihan ekonomi AS pascapandemi Covid-19, kata Dradjad, juga akan tergantung Indonesia sendiri. "Apakah Indonesia bisa merebut pasar AS, karena kalau dilihat dari perang dagang AS vs China saja, justru Vietnam yang merebut manfaatnya. Indonesia sangat minim mendapat manfaatnya,” kata ekonom INDEF ini.
Demikian juga dalam hal minyak, kata Dradjad, juga tergantung pada Indonesia sendiri. Jika Joe Biden bisa menggeser ketergantungan dunia terhadap minyak fosil, maka harga minyak akan turun. Dan ini akan berpengaruh terhadap Indonesia.
“Artinya, pengaruh ekonomi betul-betul tergantung pada langkah apa yang dibuat Indonesia,” ungkap Dradjad.