REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 38 santri Dayah Insan Qur'ani, Aceh Besar, mengikuti tasmi'Al-Qur'an bil ghaib yang digelar di komplek dayah setempat, Ahad (8/11). Dari 62 kelompok tahfidz yang terdiri dari 32 kelompok tahfizd putra dan 30 kelompok tahfiz putri, 38 santri di antaranya dinyatakan telah memenuhi kriteria untuk menjadi peserta tasmi' 5 Juz.
Para peserta membaca 5 juz yang didengar oleh ustadz/ustadzah dan santri per kelompok selama lebih kurang tiga jam. Para santri terlihat antusias menyukseskan acara ini. Setelah tasmi' 5 Juz, para peserta juga akan diuji hafalannya di hadapan ustad/ustazah dan seluruh santriwan/santriwati Dayah Insan Qur'ani.
"Kita berharap metode ini dapat menambah motivasi anak-anak untuk lebih semangat dalam menghafal sekaligus melancarkan hafalannya. Karena banyak dari anak-anak terkadang hanya fokus dalam menambahkan hafalannya saja, sehingga lupa dengan hafalan sebelumnya. Oleh karena itu, dari Bidang Tahfidz Dayah Insan Qur'ani mencoba untuk melaksanakan model seperti ini dengan harapan tahfidz di Dayah Insan Qur'ani terus berkembang dan lebih baik," kata Sekretaris Bidang Tahfidz Dayah Insan Qur'ani Agussalim melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Ahad (8/11).
Agenda seperti ini juga akan disusul dengan tasmi' 10 juz, 15 juz, 20, juz, 25 juz sampai 30 juz. Sementara itu, Ketua Ubudiyah Dayah Insan Qur'ani, M Zarqali mengatakan, program ini akan dijadikan program rutin di dayah setempat sebagaimana kegiatan khatamul Qur'an.
"Rencananya kita akan mengadakan kegiatan ini di pekan kedua setiap bulannya. Sebagaimana tema acara ini yaitu membumikan Al-Quran dalam kehidupan Generasi Penerus Bangsa, maka tersemat harapan anak-anak di Dayah Insan Qur'ani semakin dekat dalam Al-Qur'an dan menjadikan Al-Qur'an sebagai spirit perjuangan di seluruh dimensi kehidupan," kata Zarqali.
"Ke depan, diprediksikan jumlah peserta akan terus bertambah karena beberapa santriwa/wati sudah banyak yang hampir memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta tasmi," katanya lagi.
Salah satu peserta kegiatan ini, Niswatul Birra mengatakan, dirinya merasa tertantang dengan metode seperti ini.
"Awalnya sangat gugup dan takut untuk tampil jadi peserta. Tapi kami niatkan ini sebagai ajang belajar dan menjadi lebih baik hafalannya. Doakan kami ustad dan ustazah semoga istiqamah," kata Niswatul.