REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi memprediksi ada kenaikan jumlah pengangguran di wilayahnya akibat pandemi Covid-19. Kendati begitu, mereka masih menunggu data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui berapa angka pastinya.
“Tahun 2020 pastinya ada kenaikkan dengan adanya pandemi, PHK dan sebagainya pasti ada peningkatan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, saat dihubungi Republika, Ahad (8/11).
Ika mengatakan, data pada 2019 lalu menunjukkan kalau jumlah angka pengangguran di kota patriot ada sebanyak 8,23 persen dari jumlah penduduk. “Saya masih pakai angka yang 2019 itu kisarannya 9 sekian persen. Tahun 2018 kan 9 sekian persen, Lalu turun jadi 8 persen sekian. Tetapi kan posisinya sekarang lagi pandemi jadi kemungkinan (kembali) ada kenaikan,” jelasnya.
Berdasarkan penjelasan yang tercantum di BPS Kota Bekasi, penduduk yang dimaksud dalam perhitungan angka pengangguran terbagi menjadi tiga. Pertama, penduduk usia kerja yaitu mereka yang usianya 15 tahun lebih.
Kemudian, penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Lalu, penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.