REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza menyebutkan jumlah zona merah pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) semakin menurun. Karena kontribusi besar masyarakat disiplin menerapkan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak).
"Alhamdulillah zona merah Covid-19 di Jakarta berkurang, dan ternyata penyebabnya 80 persen terletak pada disiplin dan kepatuhan masyarakat, sedangkan 20 persennya adalah tindakan dan sanksi pendisiplinan protokol kesehatan," kata Riza di Kampus UKI Jakarta, Sabtu (7/11).
Pelaksanaan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, yang dilaksanakan secara disiplin, kata Riza, 80 persen sangat berpengaruh pada penurunan angka penyebaran Covid-19 di Jakarta. Hal tersebut terlihat dari jumlah rukun warga (RW) yang termasuk kategori zona merah Covid-19 terus menurun, peningkatan disiplin masyarakat, tempat-tempat kegiatan masyarakat yang membiasakan diri untuk hidup dengan normal baru.
"(Pertambahan) jumlah kasus positif aktifnya juga terus menurun, positifity rate juga menurun (8,7 persen) dan tingkat kesembuhan meningkat (90,7 persen)," ujar dia.
Namun demikian, pemerintah juga tetap meningkatkan berbagai fasilitas untuk penanggulangan pandemi, seperti ruang rawat inap pasien Covid-19, ruang ICU, pengadaan APD, serta terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat.
"Kita juga tingkatkan berbagai penindakan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, kemudian peningkatan langkah 3T (Testing, Tracing dan Treatment/testing, lacak dan rawat)," ucap Riza.
Sebelumnya, dikutip dari laman "corona.jakarta.go.id", tidak terlihat ada zona merah, namun meski tak ada lagi zona merah, beberapa wilayah di DKI masih zona rawan yakni yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi terhadap penyebaran Covid-19, yakni wilayah Jakarta Timur.