Ahad 08 Nov 2020 21:25 WIB

Donald Trump: Pilpres AS Masih Jauh dari Usai

Trump secara khusus menyinggung Negara Bagian Pennsylvania.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andri Saubani
Presiden Donald Trump
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pilpres belum berakhir. Dia masih enggan menerima kemenangan Joe Biden dan akan menentang hal tersebut.

“Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki gugatan yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya pada Sabtu (7/11), dikutip laman The Hill.

Baca Juga

Terkait hal ini, Trump secara khusus menyinggung Negara Bagian Pennsylvania. Menurut Trump. para pengamat dari timnya tidak diberi akses yang berarti untuk memantau proses penghitungan suara. Pengadilan Pennsylvania sebenarnya telah memberi tim kampanye Trump ruang untuk mengamati lebih dekat proses penghitungan suara di Philadelphia pada Kamis (5/11) lalu.

Namun, para pengamat perwakilan kubu Trump kemudian mengeklaim bahwa, mereka masih belum diberi akses yang memadai meskipun ada perintah. Trump mengatakan, bahwa timnya akan memulai pertarungan di pengadilan pada Senin (9/11).

Hal itu guna memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah memperoleh tempatnya. Menanggapi keengganan Trump mengakui hasil pilpres, penasihat senior Joe Biden, Symone Sanders mengatakan bahwa publik Amerika telah membuat pilihan.

“Donald Trump tidak bisa memutuskan pemenang pemilu. Orang-orang memutuskan. Para pemilih di negara ini yang memutuskan, seperti yang telah lama kami katakan, dan para pemilih telah membuat pilihan mereka dengan sangat jelas," kata Sanders.

Biden dipastikan akan menjadi orang pertama di Gedung Putih setelah memperoleh kemenangan di Negara Bagian Pennsylvania. Kemenangan itu membuat perolehan suara elektoralnya melampaui ambang 270.

Berdasarkan penghitungan Associated Press, sejauh ini Biden telah mendapatkan 290 suara elektoral, sementara Trump 214. Sementara dalam suara populer, Biden tercatat mengumpulkan 75.196.516 suara (50,6) persen. Sedangkan Trump menghimpun 70.803.881 suara (47,7 persen).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement