Senin 09 Nov 2020 06:36 WIB

Semua Mobil Bentley akan Pakai Tenaga Listrik pada 2030

Bentley berencana mengeluarkan produk hybrid pada 2023.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Bentley.
Foto: Bentley
Bentley.

REPUBLIKA.CO.ID, CREWE -- Pabrikan mobil mewah asal Inggris Bentley berencana meninggalkan mesin konvensional pada  2030. Saat ini, Bentley memiliki sejumlah line up produk yang dibekali dengan mesin 4 liter dan 6 liter. Dengan mesin sebesar itu, tentu bisa dibayangkan berapa banyak konsumsi bahan bakar dari produk-produk tersebut.

Dilansir dari Car Advice pada Sabtu (7/11), Bentley pun telah merencanakan untuk meningkalkan mesin konvensional pada 2030. Artinya, seluruh line up Bentley pada 2030 merupakan mobil premium yang dibekali dengan tenaga listrik. Untuk menuju target itu, Bentley pun melakukan peluncuran produk secara bertahap.

Baca Juga

Rencananya, tahapan awal akan dimulai dengan menjadikan seluruh line up menjadi produk hybrid pada 2023. Selanjutnya, produk electric vehicle (EV) akan diluncurkan pada 2025.

Dalam mesin hybrid, rencananya mesin yang akan digunakan adalah mesin V6 lewat skema sharing dengan Audi dan Porsche. Dua hybrid pertama pun telah siap untuk diluncurkan pada tahun depan.

Keputusan untuk mengawali langkah lewat produk hybrid karena Bentley melihat hybrid sebagai bridging technology menuju kendaraan full listrik.

Selain berkomitmen soal EV, Bentley pun mencoba memperluas pangsa pasar lewat produk SUV. Dilansir dari Autocar pada Aprli lalu, Bentley telah berencana untuk menambah line up SUV.

Kehadiran SUV baru ini sendiri hadir mendampingi Bentley Bentayga yang selama ini jadi satu-satunya SUV dari pabrikan Inggris itu. Dengan adanya SUV baru tersebut, maka para penggemar mobil papan atas akan memiliki tambahan opsi yang lebih beragam.

CEO Bentley, Adrian Hallmark mengatakan, kehadiran SUV itu dipertimbangkan karena Bentley melihat ada celah pasar yang belum terisi. “Kami melihat potensi pasar dalam segmen SUV. Kehadiran SUV baru ini pun nantinya akan mengisi pasar dengan harga yang lebih beragam,” kaya Adrian.

Tentu, pertimbangan ini pun berkaitan dengan turunya pasar sedan yang saat ini sedang terjadi. Strategi penyajian Bentayga pun telah terbukti memiliki kontribusi signifikan sebesar 47 persen dalam total penjualan Bentley.

Apalagi, saat ini regulasi soal emisi dan keamanan pun kian ketat. Hal ini pun membuat Bentley lebih tertarik untuk mengembangkan produk yang memang paling diminati. Tak dipungkiri, hal ini dilakukan berkaitan dengan skala ekonom dalam biaya produksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement