REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyebutkan, sebanyak empat rumah warga Lebak selatan dilanda longsor akibat hujan lebat disertai angin kencang. Beruntung peristiwa bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Namun kondisi rumah warga rusak berat," kata Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Sumardi di Posko Kesiapsiagaan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Ahad (8/11).
Masyarakat yang terdampak longsor tersebut tinggal di Kecamatan Cilograng atau perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Bencana longsor itu mengakibatkan empat rumah mengalami kerusakan berat itu antara lain milik Tusyani (51), Rumsih (73), Ansory (37) dan Idam Gunawan (35).
"Semuanya tinggal di Kampung Tipari RT 02 RW 001 Desa Lebaktipar Kecamatan Cilograng, Lebak," lanjut Sumardi.
Menurut dia, longsor terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, Sabtu (07/11) pukul 14.45 WIB. Kemungkinan besar benteng rumah yang longsor akibat cuaca buruk, tembok tidak kuat dan ambruk.
Beruntung, ujar dia, mereka tidak luka-luka dan tidak ada korban jiwa. Kebanyakan rumah warga di Kecamatan Cilograng berada di perbukitan juga di bawah kaki Gunung Halimun Salak, sehingga berpotensi terjadi bencana longsor jika hujan deras di daerah itu.
"Kami minta warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam sehubungan menghadapi fenomena La Nina yang ditandai curah hujan meningkat disertai angin kencang dan sambaran petir," ujarnya.
Ia mengatakan, cuaca buruk itu cukup berpotensi bencana alam, seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi. BPBD Provinsi Banten mengapresiasi selama ini bencana alam yang terjadi di Lebak selatan tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu para nelayan dan wisatawan tidak ada yang melakukan aktivitas di sekitar pantai menyusul gelombang cukup tinggi hingga mencapai empat sampai enam meter.
"Kami terus menyampaikan seluruh masyarakat Lebak selatan agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.