REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menganggap kampanye daring merugikan PKB. Sebab selama ini PKB kerap mengandalkan jejaring silaturahmi dalam kegiatan kampanyenya. "Kayak maulidan, tahlilan, even-even, itu yang kemudian bagi PKB merugikan," kata Jazilul, Ahad (8/11).
Menurutnya kampanye virtual masih belum efektif bagi calon kepala daerah yang diusung PKB. Kendati demikian PKB menerima kondisi pilkada yang terjadi di saat pandemi seperti ini.
"Saya yakin meskipun tidak ada maulid, dikurangi even perkumpulan misalkan, malam lailatul ijtima dan lain-lain jejaring masih tetap jalan. Cuma memang sedikit merepotkan dibanding keadaan normal," ujarnya.
Selain itu, Jazilul mengungkapkan bahwa PKB menargetkan kemenangan 70 persen dalam pilkada kali ini. Namun ia mengatakan kondisi masyarakat saat ini sangat pragmatis. "Sedangkan kader-kader PKB dalam memenuhi kebutuhan pragmatis seperti itu tentu sebagian tapi kalah dibanding yang lain dalam urusan itu," ucapnya.
Untuk itu PKB menginstruksikan seluruh kadernya untuk membantu pemenangan calon kepala daerah yang diusung PKB. Tak terkecuali anggota DPR dan DPRD. "Jadi anggota DPR RI PKB, DPRD itu memiliki beban tugas untuk mengawal pemenangan di masing-masing kader yang ada, jadi dibagi," ungkapnya.