Senin 09 Nov 2020 10:18 WIB

BPBD Banten Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Alam

Wilayah Lebak selatan cukup berat juga ditambah infrastuktur jalan yang buruk

Penjaga sekolah melihat kondisi tanah longsor di sekitar gedung sekolah di SMAN 3 Cibeber, Lebak, Banten, Ahad (1/11/2020). Menurut keterangan pihak sekolah SMAN 3 Cibeber, curah hujan tinggi yang terjadi sejak Jumat (30/10) menyebabkan dua ruang kelas, ruang perpustakaan dan musala terancam amblas karena tanah longsor dan hingga kini kondisi tanah longsor tersebut terus bergerak.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Penjaga sekolah melihat kondisi tanah longsor di sekitar gedung sekolah di SMAN 3 Cibeber, Lebak, Banten, Ahad (1/11/2020). Menurut keterangan pihak sekolah SMAN 3 Cibeber, curah hujan tinggi yang terjadi sejak Jumat (30/10) menyebabkan dua ruang kelas, ruang perpustakaan dan musala terancam amblas karena tanah longsor dan hingga kini kondisi tanah longsor tersebut terus bergerak.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau masyarakat Kabupaten Lebak di bagian selatan mewaspadai bencana alam sehubungan curah hujan di daerah itu meningkat disertai tiupan angin kencang. "Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana Posko Kesiapsiagaan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Senin (9/11).

Bencana longsor yang menimpa warga Lebak selatan hingga empat rumah rusak berat di Kecamatan Cilograng dan angin puting beliung menimpa warga Cihara, Ahad (8/11) mengakibatkan lima rumah warga rusak.

Kejadian ini tentu menjadikan peringatan kewaspadaan ditingkatkan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar. Selama ini, potensi wilayah Lebak selatan rawan bencana longsor dan banjir dan banjir rob, karena topografinya perbukitan juga dibawah kaki Gunung Halimun Salak, aliran sungai serta pesisir pantai.

Kewaspadaan bencana alam sehubungan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Banten dan sekitarnya berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak. "Kami minta warga waspada dan jika curah hujan tinggi sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, korban bencana alam yang terjadi di wilayah Lebak selatan tidak menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan kerugian hingga ratusan juta rupiah,termasuk longsor menimpa gedung SMAN 3 Cibeber dan rumah warga.

BPBD Banten kini mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat guna mengurangi risiko kebencanaan dengan membuka Posko Kesiapsiagaan Mitigasi sehubungan memasuki fenomena La Nina. Selain itu juga dipersiapkan peralatan evakuasi dan persedian logistik untuk membantu pertolongan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Namun, kebutuhan peralatan evakuasi masih mengalami kekurangan,terutama kendaraan operasional sepeda motor.

Selama ini, medan wilayah Lebak selatan cukup berat juga ditambah infrastuktur jalan yang buruk karena lokasinya perbukitan dan pegunungan kawasan TNGHS. "Kami berharap kendaraan operasional sepeda motor dengan ditambah lima unit, karena yang ada hanya satu unit," katanya.

Ade (45) warga Desa Sindangratu Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak mengaku bahwa kehadiran BPBD Banten cukup membantu masyarakat dalam penanggulangan kebencanaan di wilayah Lebak selatan. "Kami berharap wilayah Lebak selatan memiliki BPBD untuk membantu warga yang terdampak bencana alam, sebab jika ditangani kabupaten dan provinsi cukup jauh hingga tiga sampai lima jam," katanya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement