Senin 09 Nov 2020 12:24 WIB

Gus Menteri Ke Ungaran Mampir di Angkringan Ndeso

Doktor Honoris Causa ini terlihat begitu menikmati suasana dan minuman yang melegakan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghadiri penganugerahan Doktor Honoris Causa Habib Luthfi Bin Yahya di Ungaran, Senin (9/11) pagi.
Foto: istimewa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghadiri penganugerahan Doktor Honoris Causa Habib Luthfi Bin Yahya di Ungaran, Senin (9/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID,Ungaran - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghadiri penganugerahan Doktor Honoris Causa Habib Luthfi Bin Yahya di Ungaran, Senin (9/11) pagi.

Sambil menunggu dimulainya acara penganugerahan, Gus Menteri, sapaan akrabnya, menyempatkan diri untuk singgah beristirahat dan ngemil di sebuah warung kaki lima di kota Ungaran. Warung yang disinggahi oleh Gus Menteri itu namanya Angkringan Ndeso. Gus Menteri langsung memesan segelas Susu Jahe Panas dam mencomot penganan ringan yang tersaji di Angkringan itu.

Doktor Honoris Causa ini terlihat begitu menikmati suasana dan minuman yang melegakan itu, Bahkan, ketika ada pengunjung lain, Gus Menteri masih tetap dengan santai dan menikmati suasana itu.

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini pun bahkan sempat mengobrol dengan pengunjung lain sekaligus ingin mengetahui langsung kondisi riil yang terjadi di masyarakat. Pemilik Angkiringan Ndeso, Bu Jumainah dan Suami merasa bangga karena tempatnya mengais rezeki itu disinggahi oleh Gus Menteri. "Biasanya hanya lihat di TV, kini lihat langsung. Beliau sangat ramah dan murah senyum," kata Jumainah.

Mantan Ketua DPRD Jombang itu pun sempat mengajak Djumainah dan istrinya untuk nge-Vlog bersama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement