Selasa 10 Nov 2020 05:01 WIB

Anggota DPR Minta PCR Jamaah Umroh Diperketat

Calon jamaah umroh diminta melakukan uji swab di RS atau lab yang terpercaya

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Ketua DPP Parta Golkar Ace Hasan Syadzily
Foto: Republika/Mimi Kartika
Ketua DPP Parta Golkar Ace Hasan Syadzily

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menilai tes PCR untuk jamaah umroh harus diperketat. Apalagi setelah diketahui ada tiga orang jamaah yang positif Covid-19 di Arab Saudi.

"PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh) atau travel agar lebih ketat dalam menerima hasil tes swab PCR para jamaah umroh itu," kata Ace kepada Republika, Senin (9/11).

Ia menyarankan agar sebaiknya para calon jamaah umroh Indonesia melakukan uji swab di Rumah Sakit (RS) atau laboratorium yang memang sudah memiliki kreadibilitas dan terpercaya. Selain itu, ia juga berharap para jamaah dapat berkoordinasi dengan PPIU atau travel terkait lokasi PCR yang disarankan.

"RS, klinik atau laboratorium ini harus terdaftar berdasarkan atas assesment dari Kementerian Kesehatan RI. Dengan demikian, hasil swab Covid-19 betul-betul terpercaya. Hal ini dilakukan agar para calon jamaah ini betul-betul negatif Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya Komisi Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali membenarkan kabar jamaah umroh Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19. Menurut Endang, ada tiga orang jemaah yang memiliki hasil tes positif setelah dilakukan swab ulang di Arab Saudi

"Iya memang betul ada terdeteksi tiga jamaah, kemungkinan pada saat di Indonesia symptoms belum muncul," kata Endang saat dikonfirmasi dalam pesan tertulis, Kamis (5/11).

Terhadap tiga jamaah Indonesia yang positif ini, telah dilakukan isolasi terpisah dari jamaah lainnya sebagaimana ketentuan edaran Kemenhaj Arab Saudi. Mereka akan diizinkan melakukan umrah apabila hasil swab selanjutnya menunjukkan negatif virus corona.

"Yang bersangkutan akan dilakukan test ulang setelah tiga hari mendatang kemudian melakukan umroh jika sudah negatif," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement