REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics Co Ltd mungkin akan meluncurkan ponsel pintar Galaxy S andalannya lebih awal dari yang diharapkan. Menurut tiga sumber, peluncuran yang dipercepat ini dalam upaya untuk merebut pangsa pasar dari Huawei dan menangkis persaingan dengan Apple Inc.
Huawei Technologies Co Ltd pernah menantang posisi teratas Samsung di pasar ponsel pintar global. Namun, saat ini Huawei sedang dalam mode bertahan hidup dengan pembatasan dari Amerika Serikat yang mencekik pasokan chip yang digunakan dalam ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi.
Para pejabat industri chip di Korea Selatan berharap kepresidenan Joe Biden akan meringankan beberapa pembatasan tersebut. Harapan mereka jauh dari pasti karena mereka juga mengharapkan pemerintahan AS yang akan datang untuk mempertahankan sikap keras terhadap China.
Menurut sumber yang tak disebutkan, Samsung sedang bersiap untuk meluncurkan Galaxy S21 barunya paling cepat akhir Januari tahun depan. Sebelumnya, Samsung meluncurkan ponsel andalan S20 pada awal Maret tahun ini. Sejauh ini Samsung Electronics menolak berkomentar.
Menurut perusahaan riset Canalys, Samsung mengirim 59 persen lebih sedikit handset seri Galaxy S20 5G di Amerika Serikat pada kuartal kedua dibandingkan dengan kinerja ponsel model sebelumnya setahun sebelumnya.
Sebaliknya, Apple mengirim 15 persen lebih banyak ponsel pintar andalannya iPhone 11 dibandingkan ponsel dengan penjualan terbaik tahun lalu, iPhone XR.
Samsung, yang kehilangan posisi No.1 dari Huawei pada kuartal kedua, mendapatkan kembali mahkota di urutan ketiga sebagian berkat pembatasan suplai chip AS terhadap Huawei.
Seseorang di salah satu perusahaan pemasok utama chip ponsel pintar mengatakan stok Huawei diperkirakan akan habis pada awal tahun depan.
Samsung menghadapi persaingan yang semakin ketat dari rival Chinanya, seperti Xiaomi dan Oppo. Apple juga meluncurkan seri iPhone pada Oktober, sekitar sebulan lebih lambat dari biasanya, untuk meningkatkan persaingan.