REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hidup tak selalu berjalan mulus sesuai dengan kehendak kita. Terkadang kita harus melewati masa-masa sulit yang membuat kita kesal atau sedih. Islam mengajarkan kita untuk memiliki harapan dalam hidup.
Hidup di dunia merupakan perjalanan bagi Muslim menuju jannah, tempat yang akhirnya kita akan bahagia. Namun, bukan berarti kita tidak bisa bahagia dalam menjalani kehidupan di dunia. Kebahagiaan adalah perasaan puas dalam situasi tertentu, bahkan yang buruk. Ada berkah dan alasan untuk semua situasi.
Berikut beberapa tips yang bisa anda renungkan, dilansir About Islam, Senin (9/11).
1. Kenali Tuhanmu
Semua makhluk hidup dan alam semesta berasal dari Allah. Dengan meningkatkan pengetahuanmu tentang Allah dan sifat-sifat-Nya, seorang Muslim dapat mulai memiliki hubungan yang lebih baik dengan-Nya. Pada akhirnya ini membantu seseorang menerima situasi apapun.
Dengan sering mengingat-Nya, melalui dzikir, kesulitan dan masalah dapat menjadi jauh dan memungkinkan anda untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.
Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb.
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
2. Berdoa
Jika kita menginginkan sesuatu, berdoa adalah cara terbaik. Ketika anda ingin merasa bahagia, terbebas dari kesulitan dan mengalami kepuasan dalam hidup anda, jangan berpaling dari Allah. Sebab, semua yang anda dapatkan itu berkat Allah, baik sesuatu kecil maupun besar, Allah yang dapat mewujudkannya.
Berdoalah dengan tulus, terutama pada waktu-waktu penerimaan doa seperti sepertiga terakhir malam dan antara Ashar dan Maghrib pada hari Jumat.
3. Berbuat kebaikan
Habiskan waktumu untuk melakukan perbuatan baik. Mengapa? Karena tindakan yang disukai oleh Allah akan menuntun anda untuk memiliki iman yang lebih kuat. Hubungan ini akan membantu meringankan anda dari kesulitan yang sedang dihadapi.
Banyak hal yang termasuk perbuatan baik. Bisa ibadah langsung, seperti puasa, sholat, dan membaca Alquran guna meningkatkan amalan anda. Bisa juga anda luangkan waktu bersama keluarga, menjadi sukarelawan dalam membantu sesama, dan bersedekah. Ingatlah selalu untuk menjaga niat anda karena Allah dan Insya Allah anda akan diberi pahala yang sesuai.
Dikisahkan oleh Umar bin Al-Khattab, dia mendengar Rasulullah SAW berkata: “Pahala perbuatan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan yang diinginkannya. Jadi siapa pun yang hijrahnya untuk keuntungan duniawi atau untuk dinikahi wanita, maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju,” (Sahih al-Bukhari).
4. Cari pengampunan
Terkadang, kesedihan kita berasal dari pikiran masa lalu. Kita semua melakukan hal-hal yang tidak kita banggakan dan terkadang hal ini dapat menghantui kita. Pertama, kita harus berusaha untuk tidak mengingat kejadian itu lagi. Sebaliknya, kita harus menghabiskan waktu kita dengan berdoa dan meminta pengampunan dari Allah. Pengampunan dari Allah adalah cara untuk memperbaiki dosa dan kesalahan masa lalu, bukan menyiksa diri sendiri yang dilakukan sejak awal.
Diriwayatkan Abdullah ibn Umar, kami menghitung Rasulullah SAW akan mengatakan seratus kali selama pertemuan: “Tuhanku, maafkan aku dan maafkan aku; Engkau adalah Yang Maha Pengampun dan Pemaaf,” (Sunan Abi Dawud 1516).
5. Selalu ingat itu bisa menjadi buruk
Apa pun situasi yang anda alami saat ini, ingatlah itu selalu bisa lebih buruk. Banyak sekali berita yang menunjukkan orang-orang dalam kesulitan. Meskipun kesulitan kita mungkin sangat memengaruhi kita, dengan melihat orang lain dan menghargai kita tidak berada dalam situasi itu, kita dapat menemukan kedamaian dalam hidup yang kita miliki.
Allah telah menempatkan kita di bumi ini untuk jangka waktu tertentu yang pada akhirnya akan musnah. Sama halnya dengan kesulitan. Dengan menerima hidup kita bisa jadi lebih buruk, kita harus berbahagia dengan apa yang kita miliki dan mensyukuri apa yang memang kita miliki, bukan apa yang tidak kita miliki.