Senin 09 Nov 2020 14:52 WIB

Hamas Minta Biden Batalkan Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Hamas ingin Biden menarik kebijakan AS yang tak adil buat rakyat Palestina.

Ismail Haniyah
Foto: EPA/Mohammed Saber
Ismail Haniyah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Pemimpin Hamas, Ismail Haniyah, mendesak presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk membatalkan apa yang disebut dengan solusi ala Presiden Donald Trump "Kesepakatan Abad Ini". Melalui pernyataan Haniyah meminta pemerintahan Biden agar mencabut pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan besar ke kota suci tersebut.

Seperti diketahui kesepakatan ala Trump itu merujuk pada Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak dapat terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat. Rencana Trump, yang mengundang badai kecaman dari rakyat Palestina, menyerukan pendirian negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan.

Baca Juga

Haniyah mendesak Biden agar meralat arah kebijakan AS yang tak adil terhadap rakyat (Palestina) yang menjadikan Paman Sam mitra (bagi Israel) dalam penindasan dan agresi."

Pemimpin Hamas menyeru pemerintahan AS yang baru untuk menghormati iktikad rakyat Palestina beserta pilihan demokratis mereka. AS juga juga mesti menahan diri dari kebijakan yang menekan rakyat dan negara-negara kawasan untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan (Israel).

Diperhitungkan oleh media besar AS, Joe Biden (77), diumumkan sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan Trump pada pilpres tahun ini.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement