Senin 09 Nov 2020 15:32 WIB

Kiat Cegah Dokumen Kependudukan Rusak Akibat Banjir

Tinggal di kawasan banjir buat dokumen kependudukan rentan rusak.

Red: Indira Rezkisari
Harry (32 tahun) memperlihatkan dokumennya yang berhasil ditemukan usai longsor dan banjir menerjang rumahnya di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) lalu. Harry berharap pemerintah daerah mempermudah pengurusan dokumen yang hilang maupun rusak.
Foto: Republika/Febryan A
Harry (32 tahun) memperlihatkan dokumennya yang berhasil ditemukan usai longsor dan banjir menerjang rumahnya di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) lalu. Harry berharap pemerintah daerah mempermudah pengurusan dokumen yang hilang maupun rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) Kota Jakarta Selatan menyampaikan kiat bagi masyarakat cegah kerusakan dokumen kependudukan akibat banjir. Tempat dan cara penyimpanan yang benar bantu cegah dokumen rusak.

"Minimal untuk dokumen selain KTP diantisipasi dengan menyimpannya di tempat yang tinggi," kata Kepala Sudin Dukcapil Kota Jakarta Selatan Abdul Haris di Jakarta, Senin (9/11).

Baca Juga

Selain tips menyimpan, untuk dokumen yang tidak memerlukan perubahan secara berkala dapat dilapisi plastik (laminating). "Misalnya akte kelahiran, akte kematian, KK juga bentuknya kertas, juga bisa di-laminating," katanya.

Sedangkan trik lainnya adalah menyimpan dokumen-dokumen penting dalam kotak kedap air. Sehingga dokumen tetap aman ketika ketinggian air melampaui perkiraan.

Haris menyebutkan, biasanya masyarakat menyimpan dokumen-dokumen penting di tempat yang tidak terjamah, tetapi ada kalanya banjir yang merendam pemukiman warga tingginya fluktuatif. "Seperti awal tahun lalu, ada dokumen yang sudah disimpan di tempat tinggi, tapi karena banjirnya naik sampai 1,5 meter, jadi kerendam juga," kata Haris.

Trik menyimpan dokumen dalam kotak kedap air juga bisa digunakan untuk warga yang tinggal di lokasi rawan banjir dan kerap meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. Sehingga, kata dia, ketika banjir terjadi saat rumah tidak ada penghuni, dokumen yang tersimpan dalam kotak kedap air bisa bertahan atau mengapung di air.

"Praktik ini pernah dilakukan salah satu warga di perumahan Kemang Selatan X," kata Haris.

Pada banjir Januari 2020, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan melayani 1.151 warga yang mengajukan permintaan perbaikan kerusakan dokumentasi kependudukan. Dari 1.151 permintaan tersebut, telah tercetak sebanyak 373 KTP-El dan sisanya telah tercetak dalam bentuk surat keterangan(suket).

"Tahun ini kita juga siapkan layanan penggantian dokumen kependudukan yang rusak akibat banjir, tapi situasional, melihat dampak banjir yang ditimbulkan," kata Haris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement