REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan proyek jalan masih akan terus berlanjut pada 2021. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pada kuartal satu 2021 terdapat sejumlah ruas dan proyek di sektor permukiman yang akan dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
"Jumlah ruas ada enam ruas dengan estimasi panjang 208,727 kilometer dan estimasi biaya investasi Rp 70,47 triliun," kata Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto dalam konferensi video, Senin (9/11).
Sementara itu, untuk sektor permukiman terdapat satu proyek sistem penyediaan air minum (SPAM). Proyek SPAM tersebut dengan estimasi output 9.700 liter perdetik dan estimasi biayanya mencapai Rp 5,9 triliun.
Eko menjelaskan, proyek KPBU yang akan diutamakan pada 2021 merupakan proyek yang pada 2020 masuk daftar penyiapan. “Yang ada penyiapan pada 2020, diharapkan 2021 bisa transaksi dalam bentuk pelelangan. Kalau ada tambahan baru maka masuk ke tahap perencanaan 2021,” jelas Eko.
Beberapa proyek yang akan dikerjakan pada kuartal I 2021 yakni untuk solicited atau proyek yang disiapkan pemerintah adalah Jalan Bebas Hambatan Mamminasata sepanjang 48,12 kilometer senilai Rp 9,87 triliun dan Jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,75 kilometer dengan nilai investasi Rp 8,62 triliun.
Untuk proyek KPBU unsolicited atau proyek yang diprakarsai badan usaha, beberapa di antaranya yakni Jalan Tol Semanan-Balaraja (Konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja) sepanjang 32,39 kilometer dengan nilai investasi Rp 15,53 triliun dan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung (PT Pama Persada Nusantara) sepanjang 31,1 kilometer dengan nilai investasi Rp 8,95 triliun.
Begitu juga dengan Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (PT Pama Persada Nusantara) sepanjang 61,5 kilometer dengan nilai investasi Rp 15,37 triliun. Lalu Semarang Harbour Toll Road (Semarang-Kendal) dengan perusahaan konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll sepanjang 20,86 kilometer Rp 12,13 triliun. Selanjutnya yaitu proyek SPAM Regional Djuanda (Konsorsium MMVP/Mayniland Water Serv Inc, Metropac Water Invest Corp, PT Varsha Zamindo Lestari, PT PP (Persero) Tbk, dan PT PP Infrastruktur dengan output 9.700 liter per detik senilai Rp 5,9 triliun.