REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, dalam kebijakan rencana strategis (Renstra) ketiga Minimum Essential Force (MEF), TNI akan membangun kekuatan untuk mengisi organisasi-organisasi baru di lingkungan TNI. Pembangunan kekuatan itu termasuk pengadaan kapal atas permukaan, kombatan, kendaraan tempur (Ranpur), dan kendaraan taktis (Rantis).
"Termasuk pembangunan kekuatan di antaranya adalah kapal-kapal atas permukaan, kapal kombatan, Ranpur, dan Eantis yang akan kita adakan pada Renstra ketiga adalah untuk mengisi organisasi yang saya sebutkan tadi," kata Hadi dalam wawancara di kanal Youtube Pusat Penerangan TNI, dikutip Senin (9/11).
Hadi menjelaskan pengembangan kekuatan TNI itu dilakukan memang dengan tujuan untuk mengisi organisasi-organisasi baru di lingkungan TNI. Salah satu pengembangan kekuatan yang sudah dilakukan, yakni melakukan pengadaan drone alias pesawat tanpa awak untuk TNI Angkatan Udara.
"Itu ditempatkan di antaranya yang saat ini sudah eksis itu adalah di Pontianak. Kemudian rencana ke depan itu akan kita tempatkan drone dengan kemampuan MALE," jelas dia.
Selain membangun kekuatan dari segi peralatan tempur, dia juga berupaya melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Itu dilaksanakan supaya SDM TNI mampu mengawaki sistem senjata yang dimiliki. Sistem persenjataan yang sudah masuk ke generasi 4.5, yang semuanya sudah memiliki kemampuan digital.
Menurut Hadi, yang tidak kalah penting pula saat ini Kementerian Pertahanan sedang melaksanakan revisi Renstra. Revisi dilakukan terkait dengan pembangunan kekuatan TNI sebagai kekuatan pokok. Dia menilai, langkah tersebut sangat penting bagi TNI untuk pembangunan kekuatan.
"Agar TNI lebih profesional menangani ancaman-ancaman yang saat ini sangat kompleks atau multidimensi," kata dia.
Hadi menjelaskan, semua pembangunan postur TNI diarahkan kpada satu sasaran, yakni MEF. Ketika baru dilantik, dia membuat suatu program percepatan yang berisi 11 program agar MEF bisa cepat terealisasi. Program-program itu, di antaranya adalah melaksanakan pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan, dan strategi penggelaran.
"Seperti kita ketahui bersama dan memang sudah dilakukan adalah terbentuknya Divisi III, Koarmada III, dan Koopsau III dan juga kita membentuk yaitu Pusat Informasi Maritim dan adalah Koopsus TNI," kata dia.
Selain itu, juga ada pembentukan organisasi berupa Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kogabwilgan II, Kogabwilhan III, dan STT Natuna. Di STT Natuna, kata Hadi, terdapat pembangunan pangkalan TNI Angkatan Udara.
"Termasuk radar aktif maupun radar pasif, termasuk dermaga kapal selam dan dermaga kapal atas permukaan dan juga pembangunan satuan Marinir termasuk batalyon-batalyon komposit yang ada di Natuna," jelas dia.