Senin 09 Nov 2020 16:33 WIB

Satgas Ungkap Masyarakat Mulai Terbiasa Terapkan Prokes

Satgas memantau 4,5 juta titik lokasi dan simpulkan masyarakat patuh terapkan prokes

 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melihat masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa melakukan kebiasaan baru yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah COVID-19.
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melihat masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa melakukan kebiasaan baru yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melihat masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa melakukan kebiasaan baru yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah COVID-19.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan dari pantauan aktual di 4,5 juta titik lokasi dalam sebulan terakhir, pihaknya melihat kepatuhan akan mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker (3M) semakin baik di masyarakat.

"Dari laporan ini kamilihat bahwa kepatuhan individu dan institusi yang kaminilai, ternyata kepatuhan individunya menggunakan masker, contohnya, relatif mereka sudah menggunakan masker. Ada sekitar 20 persen yang belum tertib menggunakan masker," kata Wiku dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Angka serupa juga ditemukan dalam penerapan protokol kesehatan menjaga jarak dan mencuci tangan, berdasarkan laporan yang didapat berkat koordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP dan Duta Perubahan Perilaku di seluruh Indonesia.

Menurut Wiku, tren serupa juga terlihat dalam kepatuhan institusi untuk mematuhi protokol kesehatan, meski penerapannya belum sempurna.

"Selama delapan bulan ini terlihat bahwa mereka ini sebenarnya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru dan lonjakan kasus tidak terjadi dengan drastis, karena data-data menunjukkan angka kasus aktif turun dan kesembuhan naik," kata akademisi dari Universitas Indonesia (UI) itu.

Peningkatan kesembuhan itu, menurut Wiku, berarti masyarakat lebih dini mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Hal itu penting karena merupakan modal untuk membangun pemulihan ekonomi yang terdampak COVID-19.

"Semakin kita bisa menjaga perilaku kita secara kolektif dan disiplin, maka tentunya kita juga bisa mulai start untuk pemulihan ekonomi nasional," demikian ujar Wiku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement