REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Baitul Mal Kota Banda Aceh telah membangun 62 rumah fakir miskin yang tersebar di sejumlah desa atau gampong, dengan nilai Rp 100 juta per unitnya dalam tiga tahun terakhir.
"Selain membangun 62 rumah, Baitul Mal Kota Banda Aceh juga merenovasi 19 rumah fakir miskin," kata Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Asqalani, Senin (9/11).
Asqalani menyebutkan rumah fakir miskin yang dibangun tersebut tersebar di 90 gampong atau desa di sembilan kecamatan. Rumah tersebut dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dari 62 rumah tersebut, kata Asqalani, 19 unit di antaranya dibangun pada 2019 dan 20 unit dibangun pada 2020. Rumah yang dibangun pada 2019, sebagian di antaranya sudah diserahkan kepada penerima.
"Yang terakhir diserahkan pada Selasa (3/11). Ada dua unit rumah fakir miskin diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Banda Aceh. Selebihnya masih dalam proses pembangunan," katanya.
Asqalani mengatakan syarat mendapatkan rumah dari Baitul Mal Banda Aceh, di antaranya berstatus fakir miskin serta berusia minimal 40 tahun dan berdomisili di Kota Banda Aceh minimal lima tahun.
"Syarat lainnya memiliki tanah yang dibuktikan dengan sertifikat. Kepemilikan tanah ini harus sah guna menghindari permasalahan hukum di kemudian hari," katanya.
Asqalani mengatakan dana pembangunan rumah fakir miskin tersebut bersumber dari sedekah dan infak masyarakat yang disalurkan melalui Baitul Mal Kota Banda Aceh.
"Kami mengajak masyarakat menyalurkan sedekah maupun infaknya melalui Baitul Mal Kota Banda Aceh. Semakin banyak sedekah dan infak yang terkumpul, maka akan semakin banyak rumah fakir miskin yang bisa dibangun," kata Asqalani.