Senin 09 Nov 2020 17:17 WIB

Satgas Ungkap Alasan Kesembuhan 100 Persen Santri El Bayan

Kekebalan tubuh santri yang mayoritas anak-anak membuat virus lebih cepat hilang

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Pesantren El Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, menerapkan protokol.kesehatan secara ketat. Hal ini ditempuh pengelola pesantren agar tidak terulang lagi kejadian ratusan santri terpapar Covid 19.
Foto: Republika/eko widiyatno
Pesantren El Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, menerapkan protokol.kesehatan secara ketat. Hal ini ditempuh pengelola pesantren agar tidak terulang lagi kejadian ratusan santri terpapar Covid 19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 PBNU, Dokter Makki Zamzami, mengatakan kesembuhan 100 persen 497 santri Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang sebelumnya positif Covid-19 disebabkan oleh beberapa faktor. Menurutnya, kekebalan tubuh santri yang mayoritas anak-anak membuat virus dapat lebih cepat hilang.

"Selama dia (santri) tidak mempunyai penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan paru-paru kronis, insya allah sehat dan akan cepat sembuh karena rata-rata anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap virus," jelasnya saat dihubungi Republika, Senin (9/11).

Baca Juga

Kegiatan di lingkup pesantren yang aktif juga dapat mendorong santri untuk terus beraktivitas sehingga kemungkinan untuk sembuh menjadi lebih tinggi, ujar dokter Makki. Dia bahkan menyebut pesantren sebagai tempat karantina pasien Covid-19 yang efektif dan bagus, mengingat sudah banyaknya pesantren yang memiliki tempat yang luas dan fasilitas yang lengkap.  

Adapun waktu penyembuhan atau isolasi bagi setiap pesantren berbeda-beda, kata dokter Makki. Menurut dia, jika santri sebuah pesantren lebih dari seribu maka metode isolasi yang diterapkan juga berbeda dengan pesantren yang jumlah santrinya lebih sedikit.

"Idealnya, masa isolasi bagi seseorang, jika mengikuti Kemenkes minimal dua minggu, disertai pemantauan dan pemeriksaan, tapi di pesantren cukup berbeda apalagi jika yang diisolasi adalah ratusan orang atau bahkan ribuan. ketika ribuan, maka metode isolasi bisa dengan isolasi bertahap, misalnya asmara satu dulu lalu disusul asrama dua, tiga dan seterusnya. bisa juga isolasi serentak. biasanya membutuhkan waktu paling lama lima pekan. tapi kalau santrinya dibawah seribu, sebetulnya dua hingga tiga pekan sudah cukup untuk isolasi," jelasnya.

Pertimbangan letak geografis pesantren juga berpengaruh, katanya. Jika letak pesantren bersinggungan langsung dengan masyarakat sekitar, maka strategi penanganan Covid-19 harus lebih ketat. Sedangkan pesantren yang tertutup letak geografisnya, hanya memiliki satu akses pintu masuk dan tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat, maka akan lebih mudah penanganannya, sambungnya.  

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan, dalam kasus di pesantren El Bayan, menyusul temuan santri yang positif Covid-19, pihaknya telah melakukan swab test atau tes usap massal terhadap 1.030 orang di lingkungan pesantren tersebut. Mereka terdiri atas santri, pengasuh, keluarga pengasuh, asatidz dan keluarga asatidz. Dari hasil tes PCR, sebanyak 497 orang terkonfirmasi Covid-19. Dari ratusan santri yang terpapar Covid-19, sebagian besar tak bergejala atau OTG.

"Hanya 16 santri yang bergejala ringan dan sedang, seperti demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman," ujar dia.

Di Pesantren Unggul El Bayan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, saat ini kasus Positif Covid-19 menjadi 287 Orang. Perinciannya, sebanyak 284 orang adalah santri dan tiga orang guru atau tenaga pengajar.

"Data ini bersumber dari dua tes sampel swab PCR pada 4 November dan 7 November 2020 lalu," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman.

Upaya penanganan yang dilakukan, kata Andi, yakni santri yang negatif sudah dijemput dan diisolasi mandiri di rumah-rumah wali murid. Proses penjemputan dengan memakai protokol kesehatan dan kondisi kesehatan baik. "Sementara yang santri positif diisolasi mandiri di Ponpes El bayan sebanyak 245 orang," ujar Andi.

Saat ini, sebanyak 497 santri Ponpes El Bayan yang sebelumnya dipastikan positif Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sembuh 100 persen atau seluruhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement