REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Anggota Kongres Muslim Amerika Serikat Ilhan Omar mengecam Israel karena melanggar hukum internasional setelah menghancurkan sebuah desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dia pun menyerukan Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan untuk pembersihan etnis.
"Ini kejahatan berat, pelanggaran langsung terhadap hukum internasional. Jika mereka menggunakan peralatan Amerika Serikat, itu juga melanggar hukum Amerika Serikat," kata anggota parlemen Minnesota yang terpilih lagi untuk masa jabatan kedua, lewat cuitan di akun Twitternya, dilansir dari ABNA, Ahad (8/11).
Ilhan bersikeras bahwa hukum federal melarang peralatan militer yang didanai Amerika digunakan untuk melakukan kejahatan perang. Kecaman Omar ini disampaikan setelah Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengumumkan bahwa pasukan militer Israel telah menghancurkan sepenuhnya desa Homsa al-Baqia.
Tindakan Israel itu menyebabkan sekitar 80 orang kehilangan tempat tinggal. Seluruh komunitas sekarang menjadi tunawisma dan kemungkinan akan mengalami trauma seumur hidup.
Ilhan menegaskan, Amerika Serikat seharusnya tidak mendanai pembersihan etnis di mana pun itu. Sementara rezim Israel yang disponsori Amerika Serikat secara luas mempraktikkan kebijakan penghancuran rumah untuk menargetkan seluruh keluarga Palestina.
Padahal secara global tindakan tersebut telah dikutuk sebagai tindakan ilegal hukuman kolektif yang melanggar langsung hukum hak asasi manusia internasional.
Omar, yang tetap menjadi pendukung vokal hak-hak Palestina, sebelumnya telah dikecam oleh kelompok lobi pro-Israel yang kuat di seluruh Amerika Serikat atas kritiknya terhadap penindasan brutal rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.
Pada Agustus 2019, Omar dan rekannya sesama anggota Kongres Amerika-Palestina Rashida Tlaib dari Michigan ditolak masuk ke Palestina oleh otoritas Israel, dilaporkan atas permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang hawkish.
Kedua anggota parlemen bermaksud mengunjungi Yerusalem al-Quds dan Tepi Barat yang diduduki dalam tur pencarian fakta yang terorganisasi. Omar dan Tlaib adalah anggota di Kongres yang dikenal sebagai "The Squad", yang memiliki reputasi sebagai anti-rasis serta kritis terhadap rezim Israel dan campur tangan politiknya dalam urusan Amerika Serikat melalui jaringan kelompok lobi yang luas. Squad juga termasuk Anggota Kongres New York Alexandria Ocasio-Cortez dan Ayanna Presley dari Massachusetts.