REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengatakan negaranya bertekad melawan dan memerangi terorisme. Menurutnya, 80 persen korban dari aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam adalah Muslim di seluruh dunia.
Dia menyebut sudah banyak Muslim yang tewas akibat aksi teror semacam itu. "Dengan memerangi terorisme, kita berperang bersama negara Muslim yang menjadi korban terorisme, khususnya Indonesia," ujarnya saat menggelar temu media di Kedubes Prancis di Jakarta pada Senin (9/11).
Pada kesempatan itu Chambard turut mengklarifikasi pernyataan Presiden Prancis Emanuel Macron yang menyebut Islam adalah agama dalam krisis. Dia mengaku cukup menyayangkan mengapa pernyataan itu dipandang sebagian bagian utama dalam pidato.
Kendati demikian, Chambard tidak sepenuhnya menganggap pernyataan Macron keliru. Menurutnya, setiap agama pasti memiliki krisis, termasuk Islam. "Islam tidak menyokong terorisme, tentu itu benar. Kendati demikian, Anda memiliki orang-orang mengatakan 'saya membunuh orang atas nama Islam'. Ini menimbulkan masalah untuk agama," katanya.
Chambard mengungkapkan Prancis telah berusaha mengklarifikasi dan menjelaskan pernyataan Macron kepada dunia Islam. Dia berharap negara-negara Muslim tidak mendengarkan berita palsu terkait pernyataan Macron.
Dia menekankan, Prancis tidak memiliki masalah dengan Islam. Chambard menyebut terdapat enam juta Muslim di Prancis yang hidup damai. "Jadi Islam dikenal baik di Prancis dan menghormatinya," ucapnya.